021. Relapsed

353 71 6
                                    

-Jagalah sesuatu yang membuat mu bahagia-Aganta Galangga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Jagalah sesuatu yang membuat mu bahagia-
Aganta Galangga

-

Selamat Membaca

-

Keheningan melanda, di Rumah Sakit Angkasa di salah satu ruangan putih. Bumi dan Chris sangat terkejut sampai tidak bisa mengatakan apapun. Setelah ayah Bumi sampai di RS Angkasa, ia menjawab apa yang dokter itu tanyakan tadi pada Bumi.

"Apa dulu anak bapak memiliki riwayat penyakit ...

... leukemia? pernah menjalani operasi?" tanya dokter Angkasa.

Ayah Bumi mengangguk pelan, "Ya, Saat itu tujuh tahun yang lalu, anak saya pernah menjalani operasi donor tali pusar untuk penyakit leukemia nya."

Bumi mengerutkan keningnya, seolah ingatan yang dulu itu kembali ke kepalanya.

"Dulu ia memang menderita penyakit leukemia, tapi Bumi anak saya sudah menjalani operasi dok," ucap Ayah Bumi dengan wajah khawatir.

"Dugaan saya benar," ujar dokter Angkasa sambil menghela napas.

"Leukemia anak bapak ... kambuh," lanjut Dokter Angkasa. Ayah Bumi terkejut dengan apa yang dokter Angkasa katakan, begitu juga dengan Chris dan Bumi sendiri.

"Tapi tunggu, bagaimana dokter bisa menyimpulkan kalau penyakit Bumi kambuh?!" tanya Chris dengan sedikit keras sambil berdiri dari kursinya. Sebenarnya Chris sama sekali tidak tau dengan penyakit yang dulu di derita Bumi, ia tidak pernah bercerita soal apapun.

Bumi menatap ke arah Chris, tangannya terulur untuk membuat Chris kembali duduk di kursi nya. Ia tidak mau ada keributan di sini. Chris menurut, ia kembali duduk di kursi dengan perasaan kesal dan khawatir, "Diem," bisik Bumi.

"Gejala leukemia biasanya seperti kelelahan berlebih, terlalu sering mimisan dan mudah memar, nak Bumi boleh kamu gulungkan lengan bajunya? saya tau di sana ada memar, dan kemungkinan memar itu akan bertambah jika tidak segera di obati," jelas dokter Angkasa.

Semua mata tertuju pada Bumi, ia tau apa yang mereka inginkan. Perlahan Bumi menggulung lengan bajunya dan benar saja, terlihat memar yang sedikit besar tersebunyi di bawah lengan bajunya.

"Bumi kenapa gak bilang sama ayah?" tanya ayah Bumi pelan dengan raut wajah sendu. Bumi hanya diam, ia tidak menjawab apapun sampai dokter Angkasa pun mengangkat suaranya.

"Pak, anak bapak harus segera di obati," ucap dokter Angkasa.

"Jika tidak segera di obat anak bapak bisa-"

Klandestin Paradise [completed✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang