-Gapapa, gak harus seneng terus-
Barra Sebastian-
Selamat Membaca
-
Kuarter demi kuarter mereka lalui dan kali ini kesenangan yang mereka nanti-nantikan akan segera datang. Kuarter terakhir dari babak final ini benar-benar titik akhir dari perjuangan keras SMA Paradise. Kuarter 4 yang hanya tersisa tiga menit lagi membuat para pemain terguncang.
"Lak, maaf ya tapi kali ini piala antar sekolah, Paradise lagi yang bawa!" tegas Barra dengan senyum yang terukir indah.
Barra yang dari awal panik, sekarang mulai bisa tertawa-tawa lagi selama pertandingan. Sakti menepuk punggung Barra, memintanya untuk berhenti berbicara dan lekas masukan bola kedalam jaring. Meski kedudukan selisih jauh tapi tetap tidak boleh lengah.
Lakara terdiam lalu perlahan senyum nya terangkat, "Kalau gitu mungkin tahun depan bisa, kak," gumam nya.
Disisi lain lapangan ada Bumi terlihat seperti mummy, wajah nya pucat dan bibir nya kering. Aganta baru menyadari setelah sadar kalau Bumi tidak berbicara sedari tadi.
"Bumi lo kenapa? lo sakit?" tanya Aganta. Sontak teman-temannya yang ada di sana pun ikut menoleh ke arah Bumi dan Aganta.
Bumi hanya menggeleng sambil memijat kepalanya yang terasa sakit lagi. Bumi benci keadaannya yang seperti ini, ia tidak suka saat orang lain melihat Bumi yang lemah hanya karena ini.
"Mau gue anter ke rumah sakit?" tanya Samuel.
"Lo udah makan kan, Mi?" tanya Daniel.
"Aduh Bumi, ke rumah sakit aja ya," ucap pak pelatih.
Lagi-lagi Bumi menggeleng, "Ngga, gue gapapa kok ... cuman pusing sedikit."
"Kalau gitu minum obat, gue beliin," ujar Daniel.
"Gak usah kak, gue ... bawa obat sendiri."
Ucapan Bumi mengagetkan Aganta, bukan hanya Aganta tapi teman-temannya yang lain. Kenapa Bumi membawa obat bersama dirinya? apa Bumi memang sedang sakit dari kemarin? pertanyaan-pertanyaan itu berputar dikepala Aganta saat ini.
Dengan sedikit bantuan, Bumi meminum obatnya yang dimana obat itu pemberian dari dokter Angkasa untuk mengurangi rasa sakit yang di akibatkan oleh penyakitnya.
Bertepatan dengan itu kuarter 4 pun berakhir dengan perolehan poin akhir 150:100 dan itu membuat SMA Paradise memenangkan pertandingan basket antar sekolah. Seharusnya mereka senang sekarang, tapi saat Fabian melihat kearah samping lapangan.
Ia melihat orang-orang bergerumun, bukan hanya Fabian yang melihat nya tapi Langit, Barra, Chris dan Sakti. Chris yang sudah khawatir pun berlari kearah kerumunan itu. Dan saat ia sampai disana, ia melihat Bumi seperti akan menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Klandestin Paradise [completed✓]
Novela Juvenil[Sudah terbit + Part masih lengkap] "Kelak akan aku ceritakan pengalaman bagaimana diriku tanpa kalian berdua, nanti, di keabadian." - Kisah tentang persahabatan antara Alula, Langit dan Bumi yang terlibat dengan cinta segitiga. Bukan hanya mereka b...