[Sudah terbit + Part masih lengkap]
"Kelak akan aku ceritakan pengalaman bagaimana diriku tanpa kalian berdua, nanti, di keabadian."
-
Kisah tentang persahabatan antara Alula, Langit dan Bumi yang terlibat dengan cinta segitiga. Bukan hanya mereka b...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-Jangan sama kan hidup kita dengan orang lain, kita berjalan di bumi yang sama tapi di atas takdir yang berbeda- Rajendra Fabian
-
Selamat Membaca
-
Pertandingan kuarter kedua antara SMA Paradise dan SMA Tirtayasa sudah selesai dan sekarang kuarter ketiga sudah dimulai sejak 9 menit yang lalu, poin mereka kali ini benar-benar seri 20:20 dengan waktu satu menit yang tersisa SMA Paradise harus bisa lebih unggul.
"Pass it to me!"
Sakti berteriak meminta bola yang di pegang oleh Samuel. Keringat bercucuran dari dahi Sakti membuat Samuel sedikit ragu untuk mengoperkan bola pada Sakti.
Namun, Samuel harus percaya kalau Sakti bisa memasukan bola itu. Tidak ingin lagi berpikir banyak, Samuel melempar bola itu pada Sakti dan ...
HAPP
... Sakti menangkap bola itu, lalu dengan cepat ia berlari dan memasukan bola itu tepat ke dalam jaring yang bertepatan dengan berakhirnya waktu. Dan poin yang di dapat dari gol tersebut adalah 2 poin, menjadikan poin kuarter ketiga antara SMA Paradise dan SMA Tirtayasa menjadi 22:20.
"Nice Throw, Sa!" ujar Chris.
"Lawannya keras cok," ucap Barra.
Ia berlari menuju tempat istirahat yang ada di tepi lapangan. Bumi yang ada di sana pun memberikan handuk kepada mereka, "Cool,masih pada bisa main gak nih?" goda Bumi.
"Ngeraguin stamina gue, Mi?" tanya Sakti.
Bumi tertawa ketika mendengar apa yang Sakti katakan, orang tidak mau mengikuti pertandingan ini malah jadi orang yang paling semangat diantara yang lain. Tiba-tiba Chris merangkul Bumi, ia terkejut sekaligus jijik karena Chris yang penuh keringat menempel di tubuhnya.
"Jorok, basah damn!" teriak Bumi sambil melepaskan rangkulan Chris dari nya.
"Njir, keringet gue tuh harganya mahal, kecuali buat Naomi itu mah free!" canda Chris.
Bumi terkejut, sebenarnya bukan hanya Bumi tapi Aganta, Daniel, Langit, Januar dan Fikri juga terkejut pasalnya orang yang Chris sebutkan tadi ada tepat di belakang mereka.
Chris tidak akan tau, karena Naomi, Lyra dan Niska datang saat kuarter ketiga berlangsung. Naomi yang mendengar apa yang Chris katakan lebih terkejut dari yang lain lebih tepatnya ia merasa malu ketika Chris mengatakan itu.
Wajahnya memerah seketika, membuat Lyra dan Niska tertawa gemas melihatnya.
"Masbro, lain kali kalau ngomong liat sekitar, liat noh ada siapa," titah Daniel menunjuk ke arah Naomi dan yang lain.