-Yang pasti datang di masa depan hanya kematian-
Barra Sebastian-
Selamat Membaca
-
Pagi ini udara dingin begitu menusuk, rainy season membuat perubahan udara di pagi hari meningkat menjadi lebih dingin dari biasanya.
"Dingin banget, lebih baik Alula pake jaket aja," gumam Aula.
Ia membuka lemari pakaian nya dan mengambil satu sweater putih polos miliknya. Mata Alula teralihkan saat melihat sweater dengan sedikit corak biru yang menghiasi. Sweater itu sengaja mereka beli bertiga, barang pertama yang sama yang mereka miliki.
"Alula, ini ada Bumi," teriak Bunda Vira dari luar kamarnya.
"Iya bunda, Alula turun sebentar lagi," jawab Alula, ia menutup kembali lemari itu dan memakai sweater putih polosnya.
-
-
-"Bumi sendiri? Langitnya mana?" tanya Bunda Vira pada Bumi yang duduk di sofa rumah Alula.
"Langit ada di mobil bun," jawab Bumi dengan senyum lesung pipi yang terlihat jelas. Bunda Vira hanya mengangguk-angguk kepalanya.
Alula keluar dari kamarnya dan mendekati mereka berdua.
"Ayo Bumi, bunda Alula berangkat ya assalamualaikum," ucap Alula.
"Bumi juga bunda, assalamualaikum," ucap Bumi.
"Waalaikumsalam hati-hati ya, jangan ngebut."
Alula dan Bumi berjalan mendekati mobil milik Bumi, ya mobil hitam itu milik Bumi, ia mendapatkannya saat ulang tahun ke tujuh belas nya.
"Kamu mau duduk di depan atau dibelakang?" tanya Langit, ia berbicara dengan membuka jendela mobil depan Bumi.
"Alula di belakang aja, kalau di depan kan ada Langit," jawab Alula.
"Eh kalau kamu mau duduk di depan aku pindah ke-"
"Alula di belakang aja Langit," potong Alula lalu memasuki mobil Bumi.
Bumi yang masih di luar pun hanya menggelengkan kepalanya. Ia masuk ke mobil setelah Alula masuk ke dalam mobil.
Perlahan, mobil itu pun melaju meninggalkan rumah kediaman Alula.
Dalam perjalanan semua sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing, Bumi yang fokus dengan jalanan, Langit yang fokus melihat ponselnya dan Alula yang fokus dengan pemandangan di samping kanan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Klandestin Paradise [completed✓]
Teen Fiction[Sudah terbit + Part masih lengkap] "Kelak akan aku ceritakan pengalaman bagaimana diriku tanpa kalian berdua, nanti, di keabadian." - Kisah tentang persahabatan antara Alula, Langit dan Bumi yang terlibat dengan cinta segitiga. Bukan hanya mereka b...