040. See You in Another Universe, Bumi-!

529 81 15
                                    

-Semoga waktu benar-benar akan membuat kita semua bersama lagi, seperti semula-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Semoga waktu benar-benar akan membuat kita semua bersama lagi, seperti semula-

-

Selamat Membaca

-


Seorang anak laki-laki itu terbaring diatas tempat tidur pasien, wajahnya terlihat pucat pasi. Hari ini, tanggal 22 Januari 2023 dokter Angkasa akan memulai mengoperasi Bumi.

Pikirannya melayang kacau, raganya seolah memintanya untuk pergi dari tubuhnya. Rasa sakit diarea punggung membuat Bumi menjerit dalam diam, mual yang terus dia terima dari pengobatannya itu menyiksa diri nya.

Bumi ingin cepat-cepat mengakhiri rasa sakitnya, segera.

"Nak Bumi, sudah siap kan?" tanya dokter Angkasa.

Ia terdiam, "Bumi ... boleh ngobrol dulu sama keluarga Bumi gak?"

Dokter Angkasa sedikit terkejut tapi karena ini permintaan dari Bumi, dokter Angkasa akhirnya mengangguk seperti biasa dengan senyum hangatnya.

"Boleh, khusus hari ini keluarga kamu boleh masuk bersamaan, tapi jangan terlalu lama, oke?" ucap dokter Angkasa.

"Makasih, dok, makasih udah jaga Bumi sampai hari ini, maaf karena saya dokter Angkasa harus cari-cari pendonor, maafin Bumi," tutur Bumi.

Matanya menatap dokter Angkasa lekat. Melihat dokter Angkasa yang kembali menatap nya dengan tatapan sendu membuat Bumi tersenyum kecil.

"Itu udah tugas saya sebagai seorang dokter, dan tugas saya juga membantu kamu, Bumi, untuk kembali sehat seperti semula," ucap dokter Angkasa sambil menepuk-nepuk kepala Bumi.

"Saya panggilkan mereka ya," lanjutnya.

"Iya dok."

***

Beberapa menit kemudian, semua orang yang Bumi sayangi benar-benar ada disini mengelilinginya. Dalam hati ia berucap terimakasih karena dokter Angkasa sudah baik membiarkan mereka semua masuk secara bersamaan.

Bumi tidak ingin mengatakan ini tapi Bumi harus. Entah ia akan selamat atau tidak, entah ia akan sembuh atau tidak tapi yang Bumi inginkan sekarang bukan lagi kesembuhan tapi menyerah.

Menyerah dengan penyakitnya, menyerah dengan rasa sakitnya, menyerah dengan segalanya. Mungkin ini terdengar seperti seorang pengecut tapi Bumi benar-benar tidak kuat. Seberapa kuat nya ia menahan sakit ini tetap saja masih terasa sakitnya.

Disini Bumi mulai tersenyum memandang wajah setiap orang disana, mungkin mereka tidak tau kalau Bumi sedang menahan rasa sakit dan mual yang terus menerus datang.

Klandestin Paradise [completed✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang