026. Their Apologies

326 73 0
                                    

-Cinta itu menyakitkan untuk saat ini-Chris Dilanata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Cinta itu menyakitkan untuk saat ini-
Chris Dilanata

-

Selamat Membaca

-

Pagi kali ini berbeda, tanggal 14 Januari 2022 menjadi hari paling buruk sedunia. Di pemakaman itu berdiri segerombolan anak muda dengan raut wajah sendu. Mengingat kembali memori memori kecil yang tersimpan bersama Alula Hutapela perempuan manis penyuka coklat.

"Alula gue ... hiks ... gak nyangka."

Naomi terus menangis saat mendapat kabar duka ini. Dan Chris selaku sandaran Naomi pun hanya bisa mengelus-elus kepalanya untuk menenangkan Naomi. Selain Naomi, Lyra juga sama sedihnya.

"La, maafin aku, ini semua salah aku," gumam Langit.

Tangannya mengelus-elus nisan yang bertuliskan nama Alula Hutapela. Matanya sudah sembab karena terus menerus menangis semalaman, air matanya bahkan masih bisa keluar padahal dia susah banyak mengeluarkan air mata untuk satu malam.

"Langit ini bukan salah lo, jangan nyalahin diri sendiri, kita semua gak tau if something like this happens, kita semua gak tau Lan," tutur Bumi.

Jangan ditanya lagi, Bumi pun sebenarnya sama seperti Langit dimalam itu juga dirinya menangis dalam diam. Tapi Bumi harus menerima kenyataan kalau Alula sudah tak lagi bersama dirinya. Dan di saat itu juga sedikit terlintas dibenak Bumi jika suatu hari dirinya benar-benar tidak bisa diselamatkan itu mungkin bukan masalah besar karena Bumi yakin kalau Alula sedang menunggunya diatas sana.

Tapi jauh di lubuk hati nya, Bumi tidak mau sampai dia mati, Bumi ingin segera sembuh dari penyakitnya. Meski kedengarannya seperti egois, memang itu kenyataannya, tidak ada seorang pun yang mau mati dengan cepat.

"Nak Langit, ini semua udah takdir nya Alula dan kita manusia gak bisa ngelawan takdir."

Seorang wanita berjongkok disamping Langit yang tak lain adalah ibu dari mendiang Alula itu mengeluarkan kata-kata nya dengan tenang, Langit seharusnya bisa lebih tegar dari ibunya Alula sekarang.

"Bunda ... maafin Langit."

"Ini semua takdir, Nak."

Langit memeluk ibunya Alula sambil menangis, dan itu membuat ibu Alula kembali mengeluarkan air matanya. Teman-temannya pun tak kuasa menahan tangis saat melihatnya termasuk Aganta, wajahnya sampai memerah karena menangis.

Dan ini adalah akhir dari kisah cinta Langit bersama Alula. Namun, jalan masih panjang Langit harus berusaha hidup tanpa adanya Alula sekarang.

Alula yang selalu salah tingkah saat bersama Langit, Alula yang menyukai chocolate cake, Alula yang polos, dan Alula yang pertama kali menjadi sahabat bagi Langit dan Bumi kini sudah tidak ada di dunia. Mulai hari ini mereka harus belajar untuk melepaskan dia pergi ketempat yang jauh.

Klandestin Paradise [completed✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang