-Semakin dewasa, semakin singkat percakapan-
Aganta Galangga-
Selamat Membaca
-
Sorak-sorai para gadis begitu riuh, setiap pertandingan sport yang diadakan, dan yang selalu mendapat teriakan para gadis adalah basket. Entah kenapa para pemain basket selalu tampan dan tinggi, tentu saja itu membuat para gadis berteriak kegirangan.
"Kalian udah siap kan?" tanya Samuel.
Kali ini mereka sudah ada di ruang ganti yang di khususkan untuk para pemain basket SMA Paradise. Sekolah Menengah Atas Serayan memang bukan sekolah biasa, bisa dibilang sekolah Serayan ini sekolahnya para sultan.
Mirip seperti SMA Paradise tapi SMA Serayan lebih besar dan memiliki lapangan basket khusus untuk acara seperti sekarang.
"Gue selalu siap," jawab Barra sambil menyimpan tas nya.
"Lan, lo gapapa 'kan?" tanya Samuel lagi.
Ia sedikit khawatir karena Langit terlihat seperti ingin memangis. Mungkin Langit kembali teringat dengan Alula, harusnya Alula ada disini bersama Langit dan menontonnya saat pertandingan tapi sayang takdir berkata lain. Namun, Alula pasti akan senang saat melihat Langit menang dalam pertandingan ini.
Langit mengangguk, "I'm good, thanks."
"Bumi sama Aganta mana?"
Chris tiba-tiba saja menanyakan itu, memang sedari tadi ia tidak melihat keberadaan mereka berdua. Dan itu sedikit membuat Chris khawatir, Aganta yang merupakan prince SMA Paradise pasti akan di gulung oleh gadis-gadis yang ingin berfoto dengannya.
Jika Aganta dan Bumi tidak kembali sebelum acara dimulai mereka tidak akan bisa menyusun strategi yang matang karena Aganta lah yang menilai strategi mereka.
"Gak tau, mending cari aja keburu mulai," ucap Daniel.
Tiba-tiba pintu terbuka memperlihatkan dua orang remaja yang masuk, mereka adalah Bumi dan Aganta. Sebenarnya mereka berdua keluar untuk membeli minuman karena Aganta haus dan Bumi juga sama jadi mereka memutuskan untuk membeli minuman tapi siapa sangka Aganta akan dihadang oleh sekumpulan gadis-gadis.
Banyak penggemar Aganta yang berasal dari sekolah lain contohnya dari SMA Serayan tapi maaf sekali di hati Aganta saat ini masih ada Niska Genura.
"Dari mana aja kalian?" tanya Sakti.
"Luar, beli minum," jawab Bumi santai.
Sama seperti Langit, Bumi juga sudah berusaha bangkit dari keterpurukannya. Namun terlepas dari Alula yang sudah meninggalkan dunia, Bumi malah terikat dengan ketakutan akan leukemia nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Klandestin Paradise [completed✓]
Teen Fiction[Sudah terbit + Part masih lengkap] "Kelak akan aku ceritakan pengalaman bagaimana diriku tanpa kalian berdua, nanti, di keabadian." - Kisah tentang persahabatan antara Alula, Langit dan Bumi yang terlibat dengan cinta segitiga. Bukan hanya mereka b...