Chapter 1

1.3K 92 0
                                    

.









.







"Tenn-nii! Ayo pulang!" Nanase Riku melambaikan tangannya dari luar kelas, memanggil kakak kembarnya untuk segera pulang.

Tenn yang melihat itu segera merapikan bukunya untuk langsung pulang bersama adiknya.

Pokoknya tidak boleh membuat Riku menunggu lama.











Selesai merapikan dia langsung berjalan cepat dan menggandeng Riku yang menunggu diluar kelas.

Keduanya sudah memasuki semester dua perkuliahan, hari ini kelas Riku selesai lebih cepat, dia menunggu Tenn untuk pulang bersama.

Tenn sendiri yang meminta mereka untuk selalu pulang bersama, dia tidak mau adiknya pulang sendirian, apalagi kalau tidak ada teman yang rumahnya searah.

Ya, dia memang brocon.












Terkadang Riku merasa aneh saat Tenn dan dia bergandengan tangan, apalagi di umur mereka yang sudah 18 tahun, dua orang kakak beradik yang hampir dewasa bergandengan tangan saat berjalan, itu bukan hal yang umum. Tapi Tenn selalu membalas kata katanya.

"Untuk apa kamu mendengarkan mereka? Apakah aneh adik kakak mengungkapkan kasih sayang? Apa kau tidak mau juga memelukku lagi karena orang bilang kita sudah dewasa?"

Riku juga menyukai saat mereka bersama, iya dia juga brocon.




.







"Tenn-nii, besok aku ada tugas kelompok, Tenn-nii mau ikut?" Riku bisa merasakan genggaman tangan Tenn semakin erat, seolah tidak ingin melepaskannya, dia menoleh ke arah Riku.

"Aku akan ikut, memangnya dimana?"

Riku berpikir sebentar,"Dirumah Tsumugi-san, aku dan Nagi-san," dia menghitung dengan jari.

Tenn menghela napas lega, tidak ada orang aneh di kelompok Riku- oh Nagi, si bule wibu. Agak aneh walaupun terkadang sedikit waras.














......
















Mereka melanjutkan perjalanan sambil mengobrol banyak hal, Tenn juga menceritakan tentang salah satu pengajar yang paling tidak dia sukai.

"Yaotome itu menyebalkan! Dia hampir memberiku nilai B karena aku berdebat dengannya saat kelas!" Tenn mengepalkan tangannya.

"Tapi.... Yaotome-sensei baik padaku......" Riku melirik Tenn yang semakin mengeluarkan aura negatif setelah dia membela Yaotome Gaku.

"Waahhh!! Tenn-nii! Tenang! Tenang! Aku- bukan maksudnya.."

Untungnya berhasil ditenangkan.











.










.






Duk!

"Aduh!"

"Wah! Sumimasen!"

Seseorang menabrak Riku, mereka berdua terjatuh.

Tenn langsung membantu adiknya sambil memarahi orang yang sudah menabrak.

"Kalau jalan pakai matamu! Ini jalanan umum!"

"Sumimasen! Sumimasen!" Orang itu meminta maaf berkali-kali.

Riku menepuk-nepuk pundak Tenn,"Tenn-nii, dia tidak sengaja, salahku juga karena tidak melihat kedepan."

"Ck! Ya!"

Tenn membantu Riku berdiri, orang itu juga mengambil beberapa bukunya yang tercecer.

Riku kembali berlutut lalu membantunya mengambil beberapa buku.

"Ini!"

Pemuda bersurai gelap itu mengambilnya,"arigato,"

Tenn menatapnya dengan tatapan aneh, dia kembali menggandeng adiknya,"lain kali hati-hati, ayo! Kita pulang!" Dia langsung menariknya untuk pergi.

Riku melambaikan tangannya kebelakang, pemuda itu tersenyum tipis dan kembali berjalan menuju arah yang berlawanan dengan mereka berdua.

"Tenn-nii ke-"

"Riku, diam!" Tenn memotong pertanyaan yang belum selesai itu.

"Baik,"







.









Tidak sampai 5 menit berjalan Riku kembali bertanya pada kakaknya.

"Tenn-nii, kenapa buru-buru sekali?"

Tenn yang sedang melamun tersentak, tanpa sadar dia mengeratkan genggamannya, dan menoleh ke arah cerminan dirinya itu,"tiba-tiba saja aku ingin omurice, Riku bisa membuatkannya untuk Tenn-nii?"

Dia mengalihkan pembicaraan.

"Ahh! Baik! Ayo! Ayo!"


Untung saja Riku tidak menyadari, dia langsung menganggukkan kepala lalu menarik Tenn agar berjalan lebih cepat.

"Jangan lari Riku!"

Tenn memperingatkannya agar tidak berlari.

Vampire King's MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang