Chapter 48

190 26 22
                                    










......










Tenn melihat jam tangannya.

07.30 pagi.




Dan mereka masih menunggu diluar ruangan, sampai Minami selesai mengurus keduanya.

Mitsuki sendiri duduk tertunduk lesu, wajahnya tertutup rambut, Gaku dan Ryu tertidur bersandar di bahu satu sama lain, Touma tertidur di lantai.

"Hahhhh, Rikuuuuu!!!!!" Dia mengacak-acak rambutnya.







Tidak lama pintu dibuka, Minami keluar, Tenn dan Mitsuki langsung menghampiri.

"Bagaimana?!" Mitsuki yang pertama bertanya.



Minami menyeka keringatnya, dia menggeleng pelan.

"Haruka-san..... Bernasib sama sepertimu Nanase-san, dan .....



Iori memang selamat, tapi ... Dia masih belum sadar,"



Dari jarak ini Tenn bisa mendengar Mitsuki menarik napas berat, sama seperti Mitsuki dia juga mengkhawatirkan adiknya.

"Dan .... Aku tidak bisa memulihkan bagian mata, dia hanya memiliki mata kiri yang berfungsi, untuk jantung, mungkin butuh beberapa tahun sampai benar-benar pulih, aku tidak tahu sihir macam apa yang ada di senjata yang digunakan. Tapi itu kuat sekali,"

Minami mempersilahkan mereka masuk, Tenn dan Mitsuki membiarkan ketiga manusia itu tidur.

Mitsuki menghampiri Iori, mengusap kepalanya yang separuh wajahnya ditutupi perban.

"Maaf, aku gagal sebagai kakak,"

Dia memeluk adiknya.

"Maafkan nii-san,"






Tenn bersandar disebelah Haruka yang masih tertidur.

"Nampaknya kita bernasib sama,





Isumi Haruka, saat kau sadar apakah kau ingin membantuku membunuh Zero?"

Dia melirik kearah anak itu.









.....








1 minggu kemudian.







Riku menghela napas panjang, dia meraba kalung di lehernya, tanda ikatannya dengan Zero.

Dia melihat keluar jendela, menghitung waktu.

Mantan raja itu mengurungnya disebuah rumah tua, dan hanya akan pergi dimalam hari, sedangkan di siang hari akan terus menempelinya seperi perangko.

Dan itulah yang dilakukannya sekarang, tertidur di pangkuan Riku.

"Zero, apa yang kau lakukan setelah ini?"

Tidak ada jawaban, dan Riku memang tidak menginginkan jawaban.

'Bagaimana kabar Iori? Dia masih hidup kan?'




Berbagai macam pikiran buruk datang.

Riku menggigit bibirnya.









Dia sengaja mengucapkan itu, tidak ingin Haruka mati dalam kesia-siaan untuknya.












....




"Riku," Zero memanggil pelan.

"Ada apa?"

















"Bunuh aku,"









Riku menatap takut.





Zero bangkit dari tidurnya, ekspresi wajahnya sangat berbeda.








Dia terlihat sangat sedih.


"Bunuh aku!"


Dia mencengkeram erat kedua bahu Riku.


"Apa.... Kenapa?!"




"Iblis... Iblis ini merasukiku!! Riku... Bunuh aku! Aku mohon padamu!!" Zero memegangi dadanya.








Riku semakin bingung, apa yang dia bicarakan?!



Mana yang benar?!









......








.....















Untuk selanjutnya.....









Penampakan baru mas Izumi Iori.












Aku yang gambar, aku sendiri pula yang stress...










Mas mas ini kenapa ganteng?!!
















Mas mas ini kenapa ganteng?!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.














Mitsuki adekmu buatku ya?

Vampire King's MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang