Chapter 59

192 18 2
                                    






Esoknya.

Yuki menopang dagu dengan kedua punggung tangannya yang diletakan diatas meja, menatap seorang vampir bawahannya yang melaporkan suatu hal.

"Jadi.... Karena Yang Mulia menghilang kemarin setelah kebakaran di tempat tinggalnya, Zero kembali untuk memberikan perintah?"

"Iya! Dia memberikan perintah agar menangkap semua manusia untuk-"

"Kau lupa siapa pemimpin mu?"

Vampir itu tersentak.

"Maafkan saya! Saya hanya mengikuti perintah!" Dia menunduk.

Momo memperhatikan keduanya, dia berjalan kebelakang lelaki didepan Yuki itu,"apa perintahnya?"

"Tangkap semua manusia dalam waktu 24 jam, itu.... Yang dikatakannya,"

Yuki menarik sudut bibirnya.

Dia mulai merasa ini akan sangat menarik.

"Rupanya tidak sia-sia aku hidup cukup lama," dia terkekeh.

"Ma-maksud anda?!"

"Aku juga mendapatkan perintah dari Yang Mulia,"

Dia mengangkat satu tangannya.











DOR!!

Kepala vampir itu diledakan oleh Momo dengan pistolnya.




"Yaitu, bunuh semua pengkhianat yang berada di pihak Zero,"



Momo memandang tajam pada mayat yang perlahan berubah menjadi abu itu,  dia menyimpan kembali pistolnya dibalik baju lalu mendekat pada Yuki.

Yuki menarik Momo untuk duduk di pangkuannya, Momo memeluk leher Yuki sambil memandangi suaminya dengan bingung.

"Ada apa?" Dia memainkan rambut panjang vampir itu.

Yuki menggeleng pelan, pelukannya di pinggang Momo mengerat, menarik manusia yang menjadi pasangannya itu semakin dekat sampai dada keduanya menempel.

"Kalau seperti ini terus, kurasa aku benar-benar harus menangani nya sendiri,"

"Aku akan bersamamu," Momo menciumi pipinya.

Yuki mengusap pipi Momo dengan perlahan,"aku ingin kau tetap diam dibelakang ku kali ini, ini sedikit mengkhawatirkan,"

"Tapi kalau Yuki mati, maka aku juga akan mati. Mati bersama memang terdengar indah, tapi aku masih ingin menikmati dunia bersama Yuki," Momo menggigiti bibir suaminya, membuat Yuki membalasnya dengan ciuman beberapa kali.

"Momo, apa kau ingin membela manusia atau tidak melakukan apa-apa?" Yuki bertanya sambil menggigiti lehernya, meninggalkan bekas merah disana.

Momo meremas baju belakang Yuki,"aku ikut padamu, aku tidak menyukai manusia walaupun aku sendiri manusia, tapi... Beberapa manusia tidak berdosa akan menjadi korban dari invasi vampir,"

"Aku memilih mengikuti raja baru kita yang sekarang kembali sekarat di kantor pemburu vampir milik Yaotome," Yuki menancapkan taringnya, Momo sendiri sudah terbiasa dengan itu, dia tidak memberikan banyak reaksi.

"Siapa yang menyangka Zero mengejar mereka dan kembali mencelakai Iori? Nagi pun beruntung masih bisa pulih dengan cukup cepat, Gaku juga sangat beruntung masih hidup,"

Yuki melepaskan gigitannya, tapi dia masih mengendusi leher Momo.

"Aku benci manusia, mereka egois!"

Momo meliriknya.

"Aku tidak pernah menyukai satupun dari mereka,"

Momo bangkit dari sana, menjauh dari Yuki.

"Yuki, aku masih manusia," Momo mengucapkan itu dengan suara pelan yang tentunya bisa didengar oleh pendengaran Yuki yang tajam.

"Selain dirimu!" Dia membela diri.

Momo memalingkan wajahnya,"lebih baik kita pikirkan cara menghentikan semua kegilaan ini, jika tetap dibiarkan maka vampir dan manusia akan saling membunuh untuk mempertahankan diri!" Dia menggebrak meja.

Yuki tidak memberikan reaksi yang baik,"Momo, kembalilah ke kamar dulu,"

Baru ingin membuka mulut tapi Yuki langsung menyela.

"Sekarang!"

Dengan terpaksa dia kembali ke kamar mereka.

Vampire King's MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang