Chapter 10

476 52 2
                                    

Riku menyalakan lampu kamarnya dengan gemetaran.

Tidak ada siapapun selain dia disana.

Dia baru menyadari kalau jendela terbuka, gordennya melambai pelan tertiup angin.

Dia melihat keluar.

Tidak ada siapapun, hanya yang sempit diantara 2 bangunan.

Tak lama terdengar suara langkah kaki yang terburu-buru.

Sudah pasti itu Tenn.

Brak

Pintu kamarnya dibuka tanpa permisi.

"Riku!" Tenn dengan napas terengah-engah menghampiri adiknya.

Dia memeriksa setiap bagian tubuhnya, membuat Riku agak terkejut.

"Tenn-nii?!" Riku menyentuh kedua sisi wajah Tenn.

"Aku baik-baik saja! Orang itu sudah pergi!"

Niat hati ingin menghibur, namun kakaknya bukan orang yang akan percaya.

"Siapa? Kau melihat wajahnya? Bagaimana orangnya?" Tenn menanyakannya tanpa memberikan jeda untuk adiknya menjawab.

"Tenang! Tenang dulu Tenn-nii! Dia menutupi mataku jadi aku tidak bisa melihatnya! Aku hanya mendengar suaranya!" Riku menepuk-nepuk bahu Tenn.

Si kakak melihat sesuatu yang tidak seharusnya ada pada adiknya. Dia menyentuh leher Riku lalu melihatnya baik-baik.

"Riku.... APA YANG BAJINGAN ITU LAKUKAN PADAMU?! APA INI?!" Tenn meninggikan suaranya.

Riku terdiam, dia tidak pernah mendengar bentakan sekeras itu sebelumnya, karena Tenn selalu bisa menahan diri didepannya. Tapi kali ini Tenn benar-benar marah.

"Huu..." Riku menggigit bibirnya, dia tidak bisa mengatakannya.

Tenn yang menyadari perkataannya langsung melepaskan tangannya dari adik kembarnya.

"Gomen ne..... Tenn-nii tidak bermaksud membentakmu.... Riku..."

"Daijoubu Tenn-nii...." Bisiknya, tapi Tenn masih bisa mendengar suaranya.

Tenn bertanya dengan nada yang lebih lembut,"Riku, apa yang terjadi? Apa kau kenal orang itu?" Dia berlutut didepan Riku yang duduk di sisi kasur, tangannya menggenggam kedua tangan adiknya yang gemetar sejak tadi.

"Riku... Tidak tahu, sungguh! Dia tiba-tiba datang.... Masuk dan..... Huu... Hiks..... Uhhh"

Melihat adik kesayangannya yang mulai terisak Tenn langsung mengambil tempat disampingnya dan mendekapnya.

"Tenn-nii... Uhhhukk! Dia.... Menutup mataku- lalu.... Huu... Aaahh- dia ..." Riku berusaha menyelesaikan kalimatnya.

"Riku, cukup! Tidak perlu jelaskan lagi, aku mengerti," Tenn tidak ingin dia semakin sedih.

Dia kembali melihat luka di leher adiknya.

"Apakah masih sakit?"

Riku menggelengkan kepalanya.

Tenn memeluknya lebih erat.

"Maafkan aku, harusnya aku tidak pergi malam ini," Tenn mengusap punggungnya.

"Bukan salah Tenn-nii," Riku menenggelamkan wajahnya di dada Tenn.

Tenn menyentuh area sekitar luka itu, Riku sedikit meringis saat dia tidak sengaja menekannya.

"Sakit?" Dia kembali bertanya.

Riku menganggukkan kepalanya.

"Tenn-nii, aku sudah-"

"Riku!"

Yang lebih muda kembali terisak, melepaskan apa yang ditahannya sejak tadi.

Dan dia baru menyadarinya.

Orang itu tidak hanya menyentuh di bagian leher.

Tapi satu tangannya meraba masuk ke dalam piyama Riku.

Mengingat hal itu membuatnya semakin takut.







.







.








Tenn tahu apa yang dipikirkan Riku, tapi dia lebih tahu lagi bekas luka yang berada di leher itu.

Tangannya mengepal sampai memutih, berusaha tidak meluapkan emosi didepan Riku.


Karena itu bukan gigitan biasa.



Mahluk yang dia buru menyelinap masuk untuk menyentuh adiknya, tidak bisa dimaafkan.






Pekerjaan yang ditawarkan dulu bukan pekerjaan biasa.



Karena itu adalah pekerjaan untuk membasmi vampir.



Mahluk penghisap darah yang dianggap mitos oleh sebagian besar manusia adalah nyata.




Dan mereka berkeliaran diluar sana, mencari mangsa.




Membunuh manusia untuk dijadikan makanan.





Kecelakaan orang tua mereka juga bukan kecelakaan biasa.





Mahluk itu yang melakukannya.








Dan sekarang salah satu dari mereka sudah tahu keberadaan adiknya, dia harus bekerja lebih keras untuk melindungi keluarga satu-satunya ini.






'aku akan terus menyembunyikan mu'





"Tenn-nii akan selalu bersamamu, jangan bersedih," tangannya mengusap lembut rambut merah adiknya yang sudah terlelap lagi.


Tenn berbisik pelan.



"Aku akan menyembunyikan mu, mengamankanmu darinya,"







"Dia tidak boleh mendapatkanmu!"






.









"Iblis sialan itu tidak boleh tahu..... Tidak boleh.....


Tidak akan aku biarkan dia tahu....



Karena....








Jika dia berhasil mendapatkanmu....











Itu adalah kesempatannya untuk menjadi raja....

















Menggantikan ************,"









.











.







Hihihi~

Mari tebak-tebakan!!

Vote yaahhh~

Vampire King's MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang