Chapter 26

288 27 3
                                    










.





.


Tenn menatap kesal pada layar ponselnya, alisnya tertekuk dengan bibir dimajukan.

"Orang itu berani sekali datang kerumahku," dia meremas ponselnya.

Tidak lama dia mendapatkan pesan baru dari Gaku.

Aku ke tempatmu

"Hah? Bukannya dia baru saja keluar rumah sakit?" Tenn menaikan sebelah alisnya.

"Ah bukan urusanku," dia memasukkan ponselnya ke saku.

Dia melihat sekelilingnya, jalanan kota sudah cukup sepi.

Tenn mengingat perintah yang diberikan.

"Harusnya mereka ada disekitar sini.... Kan?"

Tidak berapa lama beberapa orang menghampirinya.

Tenn menarik sudut bibirnya.

"Kalian datang mengantar nyawa padaku?" Dia memutar pisau di tangannya.

Saat salah satu dari mereka menyerang yang lainnya mengikuti.

Tentu saja kalau hanya vampir rendah seperti mereka Tenn bisa menghadapinya sendiri.











.











Dalam beberapa menit semuanya sudah tewas ditangan remaja 18 tahun itu.

Pembasmi vampir muda itu menatap tumpukan abu disekelilingnya.

"Mahluk rendah saja belagu!"

"Siapa yang kau panggil mahluk rendah?"

"Ha-"

DUG!

"AAAHHHH!!"

Tenn menjerit saat punggungnya dihantam benda tumpul.

Dia jatuh tersungkur di aspal sambil menahan sakit.

"Sialan!" Tenn mengepalkan tangannya.

"Lama tidak jumpa, Nanase Tenn," orang itu berhenti didepannya.

"Wah! Aku lupa kau tidak mengenaliku! Ahh baiklah baiklah perkenalkan-" orang itu berpose aneh.

"Aku Tsukumo Ryo! Calon raja vampir!" Dia memperkenalkan diri.

Tenn bangun dan duduk,"apa maumu?!"

Orang itu menjambak rambutnya.

"Mulutmu tetap tajam seperti dulu ya,"

Tenn menahan diri untuk tidak merintih saat Ryo menarik rambutnya lebih kuat.

"Lepaskan!!"

Orang yang tadi memukulnya berdiri dibelakangnya.

Ryo menyeringai.

"Aku hanya ingin mengambil sedikit apa yang kau miliki untuk keperluan ku,"

"Ughh!!' Tenn meringis saat sesuatu menusuk lehernya.

Bukan taring, tapi jarum.

Tawa Ryo semakin keras.

"HAHAHAHA!! Aku hanya butuh sedikit darahmu!"

'Gaku sialan! Kenapa kau lama sekali?!'

Kalau Tenn tidak sayang nyawa dia sudah melawan mereka sejak tadi.


Ryo menarik rambutnya lebih kuat sampai dia berdiri.

"Terima kasih untuk darahnya,"

Ryo mendorongnya ke jalan raya, tepat saat sebuah mobil melaju kencang ke arahnya.

Untuk sepersekian detik dia melihat Ryo menyeringai lebar.





BRAAKKK!!

Vampire King's MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang