Chapter 57

166 20 3
                                    












...











Mitsuki berjalan menuruni tangga yang dibakar api, menghampiri tamu tak diundang yang datang ke kediamannya. Buku sihir nya pun masih terbuka di tangannya, sesekali dia menggumamkan mantra lain.


"Ini caramu menyambut tamu?"






Takamasa disana bersama Zero.

Mitsuki berhenti di anak tangga terakhir.

"Ini cara kalian datang? Dasar tamu tidak diundang!"

Membuka lembaran lain dari buku sihirnya, dia mengeluarkan pistol dari sana dan menembaki mereka berdua.

Keduanya menghilang di suara tembakan ketiga, membuatnya mencari-cari dimana mereka.





























"Kau bukan lawanku,"


























































Pisau perak menembus bagian tengah dada Mitsuki.











"Uhkk!"

Dalam sesaat dia kehilangan kesadaran, Takamasa mencabutnya dari sana dan melemparnya cukup jauh.

"Kenapa dia membakar tempat ini?" Zero memperhatikan sekelilingnya yang dibakar oleh api.

"Mungkin untuk menyulitkan kita mencari adiknya,"

"Heh! Tidak berubah sejak dulu,"







Mereka meninggalkan Mitsuki yang tergeletak disana. Perlahan api mulai menjalar ke tubuh pemuda itu, menghilangkan keberadaannya.



















...














Iori memberontak dari tarikan Nagi dan Tenn, berusaha keluar dari kamarnya.

"Ayolah! Jangan melawan!!" Kuku Tenn menancap lebih dalam agar Iori tidak lepas dari pegangannya.

"Nii-san masih diluar! Dia tidak bisa melawan mereka berdua sendirian!!" Dia berusaha melepaskan Cengkraman tangan Nagi dan Tenn di kulitnya.

"Are you stupid?! We must go! Now!" Nagi menariknya lebih kuat.

"Kau masih ingin hidup kan?! Ayo pergi sekarang!!" Tenn menariknya lebih kuat lalu mendorongnya keluar dari jendela bersama Nagi.

Nagi langsung memukul kepalanya sampai dia pingsan,"not bad! Tapi kau harus berusaha lebih untuk lepas Iori," Dia membawa Iori menuju tempat Gaku menunggu.

"Bodoh! Izumi Iori belum pulih! Wajar saja dia mudah ditangani,"

Nagi menatap Tenn.

"But he's so weak. Do you-"

Mendengar itu ekspresi Tenn mengeras.

"Bawa saja!!"

Nagi tersentak,"sete-"

"Kalian duluan! Jangan kembali! aku harus mengerjakan sesuatu! Lalu menyusul!!" Tenn menutup jendela dari dalam, mengurung dirinya disana.

Nagi memberikan gestur setuju dengan tangannya, walaupun dia agak terpaksa meninggalkan Tenn sendirian.




















....















Tenn membuka bagian bawah lantai yang ditunjukkan Iori, mengambil senapan laras panjang dari sana. Dia diberitahu kalau ini bisa digunakan untuk membunuh golongan atas.

Pemuda itu menghitung jumlah peluru, memastikan dia harus berhemat untuk menembakkannya.

Setelah mengisi dan dirasa cukup Tenn segera keluar untuk menemui dua tamu tak diundang.




















Dia berhenti tidak jauh dari pintu kamar Iori, mereka berdua sudah berdiri dengan jarak beberapa meter darinya.

Zero melambaikan tangannya,"halo! Kita bertemu lagi, Nanase Tenn! Ah, ataukah aku harus memanggilmu kakak ipar?"

Tenn membidik keduanya,"aku tidak sudi kau panggil begitu! Hanya Izumi Iori yang boleh memanggilku kakak ipar!!"













Setelah itu hanya terdengar suara tembakan dan api yang terus berkobar membakar setiap inci bangunan.






















.......


















Uhhh, maaf.



Aku baru dapat ide.


















Vampire King's MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang