Chapter 43

183 27 3
                                    






.....










"Tenn-nii belum pulang ya," Riku melihat jam.

21.45

Walaupun Tenn sudah bukan manusia lagi dia tetap khawatir, dia mulai berpikir jika Tenn bisa saja bertemu vampir yang lebih kuat dari nya, walaupun pemburu vampir memang lebih lemah dari target mereka.

Dia merebahkan diri di atas sofa, menutup separuh wajahnya dengan lengan.

"Rasanya aku mengantuk habis mengisi botol darah,"

Tenn menolak mengambil langsung dari Riku, jadi adik kembarnya itu berinisiatif memindahkannya ke wadah lalu menaruhnya di freezer.

Dan ternyata Iori juga memintanya, dia harus memberikan lebih banyak darah, bisa-bisa Riku anemia.

Walaupun Iori memberikan obat penambah darah yang tidak dia ketahui, kata Mitsuki itu tidak dijual di apotek manusia, tetap saja Riku merasakan badannya lemas karena kehilangan banyak darah.

"Hahhh, aku butuh tidur,"












"Apa aku terlalu baik?'

Riku bisa merasakan usapan lembut pada kepalanya, dia masih memejamkan mata menikmati usapan yang hangat.

'Iori sering datang tiba-tiba, tumben sekali dia tidak mengagetkanku dengan suaranya'

Lelaki itu sering mengejutkannya dengan suaranya yang tiba-tiba muncul dibelakang.

"Hmnnnhhh! Iori~ biarkan aku memelukmu!!" Riku mengambil tangan yang ada dikepalanya.

Dia menatap lelaki yang bersamanya.




















......





















"Siapa yang kau panggil?"

























......
























Wajahnya memucat.













....











Riku langsung menjauh darinya, berlari menuju pintu depan.

Tapi baru saja memutar kenop, daun pintu ditahan olehnya, dia juga dikurung diantara 2 lengan pria dibelakangnya.

"Kenapa tiba-tiba lari? Aku tidak melakukan apa-apa,"

Pinggang Riku ditarik, membuat punggungnya menempel ke dada lelaki itu.

"Le-lepaskan aku!" Riku memukuli tangan pria yang memeluknya, tapi tidak berguna.







"Lepaskan Zero! Kau sudah mati!"





"Tapi seseorang sudah memanggilku kembali dari kematian,"










Dia memberontak, berusaha melepaskan diri dari hantu yang kembali hidup.



"Hmn, kasar sekali pada suamimu ini, padahal ratusan tahun kita berpisah, perpisahan kita juga sangat menyedihkan," Zero menghirup perpotongan leher Riku, membuatnya bergidik ngeri.

"Kau masih sama seperti dulu, membuatku candu," dia menggigit leher Riku.

"Aaahhh-" Riku memekik, gigitan Zero sama menyakitkannya dengan Tenn.











Mantan raja itu menjilati sisa darah yang berada disekitaran luka yang dia buat, tidak memperdulikan Riku yang hanya menunduk dalam-dalam.

"Ada apa? Kau marah?" Zero mengangkat dagu Riku.










"Menjauh darinya, dia bukan milikmu lagi,"











Riku mengenali suara itu.





"Iori," dia memanggil pelan, menoleh kesamping kanan, Iori berdiri disana, menatap tajam pada mereka.

Baru akan menghampiri tapi Zero kembali menariknya lagi, membuat ekspresi Iori menjadi lebih buruk.







Zero mengangkat tangan kanan Riku, mengusap sebuah cincin yang terpasang disana.

"Izumi Iori, lepaskan ikatanmu dengannya, kalau kau ingin Nanase Riku tetap hidup,"




















Vampire King's MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang