Chapter 51

159 24 5
                                    











......











Iori menahan pergelangan tangan Tenn yang hampir menusuknya dengan pisau, apa lagi yang merasuki kakak iparnya kali ini?

"Zero, aku tahu itu kau!" Dia melepaskan tangan Tenn yang memerah.

"Uhukk! Uhukk!" Iori terbatuk sambil menutupi mulutnya, dia merasakan sesuatu keluar dari tenggorokan.

Itu darah.

Tenn memiringkan kepalanya sambil menyeringai, dia memutar pisau di tangannya dan berjalan memutari Iori.

"Kau menyadarinya sejak awal ya? Lalu kenapa membiarkan dirimu berdua saja denganku? Tubuhmu sekarang tidak lebih dari barang rusak!"


Iori terkekeh, dia menyeka darah di mulutnya,"woy! Nanase Tenn! Aku tahu kau tidak selemah itu!"

Tenn memegangi kepalanya, dia terlihat kesakitan.

"Sialan! Pergi kau! Aaakhhh!! Apa apaan monster ini?! Bagaimana bisa dia merasuk- DIAM KAU MANUSIA!!"

Tenn berlutut sambil memeluk kepalanya, terdengar suara rintihan kesakitan darinya.

"Apa apaan!! Ughh!! Sakit sekali!!"

Iori berlutut didepannya,"vampir golongan atas bisa mengendalikan siapapun yang meminum darah mereka,"

Tenn mengangkat kepalanya, dia menarik kerah baju Iori,"kenapa kau baru mengatakannya?!"

"Aku lupa,"

"HAH?! KAU- AWAS! AKU TIDAK BISA MENGENDALIKAN DIRIKU!!"

Iori menghindari Tenn yang mengayunkan pisaunya, walaupun dia sekarang adalah vampir tapi kekuatannya jauh dibawah Iori.

Tenn terus mengayunkan pisau sementara Iori menghindar dengan mudah, beberapa kali mereka berdebat dan bertukar hinaan.

"BAJINGAN ZERO!! DIMANA ADIKKU?!" Tenn menahan tangannya sendiri.

"Aman bersamaku, jangan pernah mencarinya lagi,"

"Aku benar-benar akan membunuhmu setelah ini keparat!! IZUMI!  TIDAK BISAKAH KAU LAKUKAN SESUATU?!"

Iori masih menghindari serangan Tenn.

"Tid- uhuk!! Uhukk!! Uhuk!" Dia kembali batuk darah, Tenn menjegal kakinya sampai terjatuh dan langsung menancapkannya.

Tapi Iori langsung menahan serangan Tenn, pisau pemuda itu menembus telapak tangannya yang dia gunakan untuk menahan.

"Ughh... Tidak pernah sesakit ini..... Sialan!! Tubuhku benar-benar menjengkelkan sekarang!!" Iori meringis.

"Maaf.. aku tidak bermaksud- aaahh-!! Tidak- tidak bisa digerakkan! Aku tidak bisa mengendalikan diriku!" Tangan Tenn gemetar, berusaha melawan kendali Zero yang ingin membunuh adik iparnya.






"Jangan temui adikmu lagi! Dia hanya milikku! Kau orang yang tidak becus merawatnya! Dia tidak pantas kau temui lagi Tenn!"









Tes







Tes











"Aku tahu....." Gumam Tenn, dia masih berusaha menarik pisau yang menancap di telapak tangan Iori dengan gemetar dan menahan air mata.

Iori memanggil rantainya untuk mengikat Tenn agar tidak bergerak lagi, dengan posisi Tenn yang masih duduk di atas tubuhnya.

"Aku memang tidak becus.... Aku kakak yang buruk," dia tersenyum miris.




Iori memperhatikan, menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya.

Walaupun dia yakin Tenn akan melakukan hal gila.

























Tenn berhasil mencabut pisaunya, dia membalik mata pisau itu menghadap ke tenggorokannya.









"Aku gagal untuk melindunginya....


















Aku tidak pantas menyebut diriku kakak....












Melindunginya darimu aku tidak bisa.......











Maka dari itu......



















MATILAH BERSAMAKU!!"











Tenn menusuk tenggorokannya.

Dia membaca mantra yang pernah diberitahukan oleh Momo.














Mantra untuk membunuh vampir yang mengendalikannya.












"Ba..ai..mana rasa....ha?" Tenn bertanya.


















'Apa ini akhir hidupku?'











Vampire King's MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang