Chapter 41

197 26 19
                                    







.....











...






"Okaa-san, aku ingin melihat sakura!" Riku menunjuk keluar jendela.

"Bunga sakura mekar dengan indah! Aku ingin melihatnya di taman!"

Wanita itu menggeleng pelan,"kita tunggu Otou-san mu pulang ya, baru kita berjalan-jalan bersama,"

Riku cemberut,"tapi Otou-san lama,"

"Otou-san bekerja untuk kita Riku, jangan mengeluh!" Tenn menceramahi, membuat adik kembarnya semakin cemberut.

Sang ibu hanya tertawa,"kalian ini lucu sekali,"




...







Hari sudah sore saat ayah mereka pulang, tapi kedua orangtua mereka tetap membawa keduanya berjalan-jalan.

Tenn terus-terusan memperingati adiknya saat Riku mulai berlarian, lebih cerewet dari sang ibu, membuat Riku meledeknya dengan memanggil Kaa-san.

Tentu saja itu membuat kedua orangtua mereka tertawa, tapi Tenn tidak membalas kata-kata Riku, dia malah semakin berlagak seperti ibunya.




....













"Dingin,"

Mendengar Riku mengeluh, Tenn menarik celana ayahnya.

"Riku kedinginan,"

Wajar saja Riku kedinginan, ini sudah jam 8 malam, dan mereka masih berada diluar rumah.

Sang ayah berjongkok dan menggendong anak bungsunya,"apa Riku masih dingin?"

Anak berusia 8 tahun itu menggeleng, dia memeluk sang ayah,"tidak!!"

Tenn menggandeng tangan ibunya, wanita itu tersenyum tipis.

"Maaf Tenn, Okaa-san tidak kuat untuk menggendong mu,"

"Tidak apa apa! Aku sanggup berjalan!"








.....







Riku tertidur dipelukan ayahnya, ibunya melihat jam.

"Sudah hampir jam 9 malam, waktunya pulang," dia merapatkan mantelnya yang ada pada Riku.

Pria dewasa itu mengangguk,"kau benar, ayo pulang,"








Diperjalanan pulang mereka terkejut.

Karena beberapa puluh meter menuju rumah mereka, ada banyak sekali mayat.

Sang ibu langsung menutup mata anak sulungnya,"sayang, ayo kita memutar jalan lain,"

Pria dewasa itu mengangguk, dia langsung menarik tangan istrinya dan membawa mereka pergi.













Tapi di jalan lain pun juga sama.



Tidak ada yang selamat.




Mayat berserakan di jalanan.




"Ughhh!" Wanita itu merasa mual dengan beberapa organ tubuh yang berceceran.

Tenn bersembunyi dibalik kaki sang ibu sambil mencengkram celana panjang wanita dewasa didepannya.

"Otou-san.... Okaa-san," Tenn memanggil.



Vampire King's MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang