Chapter 37

258 32 0
                                    










...









Riku tidak bisa melihat dengan jelas, seluruh tubuhnya ditutup kain hitam, sama seperti orang disebelahnya.

Dia melirik kesebelah kiri, dari ujung bawah kain yang tergantung terlihat orang itu hanya diam seperti patung, tidak bergerak sama sekali, dan postur tubuhnya tidak jauh berbeda dengan Riku, atau begitulah yang terlihat dari siluet samarnya.

Mitsuki memegangi bahu kanannya sejak tadi.

Sejujurnya dia tidak mengerti apa-apa disini, walaupun Mitsuki sudah memberitahukan susunan acaranya, dia tidak terlalu memahami, karena sebenarnya mereka berada di ruangan yang berbeda.

Dia ingin tidur.

Beruntung tempatnya berada jauh dibelakang, tidak banyak yang memperhatikan, walaupun memang tidak banyak orang disini.

"Hey! Kau bosan?"

Itu bukan suara Mitsuki.

"Huh?"

"Ah! Jadi kau sesama pasangan calon raja ya!? Astaga! Aku ingin melihat wajahmu!" Orang itu bergerak tapi Mitsuki langsung menahannya.

"Momo-san! Jangan terlalu banyak bergerak! Akan jadi masalah kalau tudung kalian lepas!" Vampir pendek itu mendudukkannya kembali.

"Cih! Mitsuki menyebalkan! Eh- dia pasangan Iori?!"

Samar-samar dari balik kain yang menerawang itu Riku melihat orang disebelahnya sangat aktif bergerak dan berbicara.

Tidak lama kedua tangannya dipegangi,"wahh! Beruntungnya! Astaga tanganmu lembut sekali! Uwahhh!! Tangan anak remaja! Apa Iori mengambil anak dibawah umur?! Mitsuki berapa umurnya?!"

Mitsuki mencoba menenangkan lelaki yang terlalu aktif itu,"Momo-san, kau mengatakan seolah-olah adikku pedofil!"

"Ah.... Permisi-" Riku mencoba berbicara.

"Ah! Mitsuki kau dengar?! Akhirnya dia berbicara! Dia berbicara! Tu- tunggu! Berapa umurmu?!" Momo bertanya.

Riku kebingungan,"de-delapan belas,"



Walaupun keduanya tertutup kain hitam sampai ujung kaki, entah kenapa Riku bisa menebak kalau lelaki didepannya speechless dengan jawaban yang dia berikan.

"Delapan..... Be... Las...?"

Lelaki yang dipanggil Momo itu lalu mengangkat sedikit kain hitam yang menutupi kepala Riku, lalu kepalanya sendiri masuk dan membuatnya bisa melihat wajah pemuda itu.

"Kalau begini hanya kita yang bisa melihat satu sama lain ka- eh?" Dia memperhatikan.

"Astaga! Pantas saja Iori tidak menunggu sampai umurmu lebih dewasa!" Dia mengangkat tudungnya sendiri, memperlihatkan manik magenta yang berbinar cerah dengan ekspresi wajah terkejut.

"Eh?!"




"Hai! Aku Momo!" Dia memperkenalkan diri.




"Bukankah kau harusnya memperkenalkan diri dengan nama lengkap Momo-san?"

"Ah! Ekhem! Baik aku ulangi, aku Sunohara Momose, siapa namamu?"



"Na-nanase Riku,"





"Keluar kau!" Mitsuki menarik Momo menjauh dari Riku.

"Mitsuki! Kenapa kau jahat?! Aku kan ingin melihat wajahnya lebih jelas lagi!!" Momo merengek.

Mitsuki berdecak kesal,"hentikan sifat kekanakan mu! Apa kau tidak malu?!"

"Aku lebih muda darimu ya!" Dia menunjuk-nunjuk.

Riku sendiri hanya tertawa canggung.












Wushhh.




Dia menoleh kebelakang.


Hanya ada beberapa vampir yang saling berbincang, dan berjarak cukup jauh darinya.


Pemuda itu mengusap tengkuknya.


"Apa itu?" Gumamnya

Vampire King's MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang