Hai Readers, Salam Sayang dari author.
Di part kali ini author bakalan ngajak kalian senam jantung saking penasarannya..wkwk
Happy Reading🍂
*
*"Kenapa harus kamu Vin," batin Saaki.
"Hey.."
"Sas.."
"Saski, ko malah bengong," kini Kevin tengah menggoyangkan lengan Saski.
"Ekh..duh maaf Vin barusan aku gak fokus..hehe," jawab Saski canggung. Apalagi dia kepergok sedang menatap Kevin, malu hanya itu yang kini bisa tergambarkan dari raut wajah Saski.
"Kamu kenapa? Ada yang dipikirin, cerita sama aku," Kevin membantu Saski untuk kembali duduk di sofa. Sedangkan Alano, dia sedang menonton televisi.
"Nggak papa ko Vin, cuman gak nyangka aja sih aku bisa ke Jakarta lagi setelah empat tahun. Apalagi pernah bertekad buat gak pernah balik lagi kesini," jawab Saski sembari menghela nafasnya kasar.
"Semangat terus ya Sas, aku bakalan dukung kamu apapun itu," ucapan Gibran lagi-lagi membuat Saski tidak tenang.
"Eh..ini udah sore banget loh Vin, kamu gak dicariin Tante Sari?" tanya Saski. Dia sengaja mengalihkan pembicaraan, bahkan mengusir Kevin dengan sangat elegan.
Kevin yang mengerti arah pertanyaan Saski pun segera pamit. Dia juga takut jika berlama-lama disana menganggu istirahat Saski dan Alano.
***
Tidak terasa Saski dan Alano sudah lima hari di Jakarta. Bahkan Sarah pun kini sudah kembali dua hari yang lalu. Dalam waktu lima hari ini mereka habiskan hanya untuk memantau kondisi Bi Irah. Saski juga belum sempat mengajak Alano untuk jalan-jalana.
Hari ini hari Senin. Karena Saski merasa proses penyembuhan bi Irah akan memakan waktu yang lama, dia bertekad untuk mencari pekerjaan. Kebetulan banyak sekali lowongan di perusahaan besar. Dia tidak menyia-nyiakan kesempatan itu.
"Sayang mommy berangkat dulu ya, jangan nakal sama mbak Sarah nya," pamit Saski kepada Alano.
"Mommy mau kelja lagi?" tanya Alano.
Saski yang melihat tatapan sendu dari Alano seketika berjongkok, "Maaf ya nak, mommy harus kerja sayang. Alan kan anak hebat, kita kan butuh uang sayang. Buat jajan Alan, buat mainan Alan juga..jadi gak papa ya?".
"Katanya mommy mau ngajak Alan jala-jalan..mommy boong," ketus Alano. Dia begitu kesal karena mommy nya yang sulit meluangkan waktu.
"Ekh masa anak hebat kaya gini, Alan kan cerdas. Mommy kerja juga buat Alan, kalau Alan mau main kan ada mbak Sarah," tangan Saski mulai mencekal lembut kedua bahu Alano.
"Mbak Calah mainnya cuman dilumah aja mommy, Alan bocan.." rengek Alano.
Bagaimana tidak, karena tingkah lucu Alano membuat Saski selalu jatuh cinta dengan putranya.
"Alan mau jalan-jalan keluar?" tanya Saski menatap manik mata coklat milik putranya.
"Iya.." jawab Alano yang masih memanyunkan bibirnya. Mata nya mulai berkaca-kaca.
"Ya udah, mommy berangkat kerja. Alano sama mbak Sarah jalan-jalan ke mall ya," ucap Saski. Tangannya begitu gatal jika tidak mengacak rambut Alano.
"Benelan mommy? Yeay..Alan jalan-jalan, Alan jalan-jalan..." teriak Alano sembari berjingkrak.
"Beneran dong, Sarah aku titip Alan ya. Bisa kan antar dia ke mall? Ajak ke play ground aja.
"Siap bu," jawab Sarah.
KAMU SEDANG MEMBACA
GISAS || CEO Penakluk (END)
Nezařaditelné[ BUDAYAKAN VOTE SEBELUM BACA, JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM BAB DI PRIVATE] WARNING ⚠️ ADA BEBERAPA ADEGAN 18+ 21+. **** Kabar buruk dari Bandung mengharuskan Saski kembali ke tanah air. Dimana tempat itu banyak menyimpan kenangan selama 18 tahun kehi...