BAB 25 ~ Wanita Licik 21+

17.7K 361 75
                                    

Hai Readers. Salam sayang dari author.

⚠️⚠️⚠️ Di Part Kali ini ada adegan 21+ mohon bijak dalam membaca ya!!!! Ambil yang baik, buang yang buruknya!!

Happy Reading🍂
*
*

Kanaya tersenyum puas melihat bahwa letak minumannya sudah sesuai. Dia sengaja memberikan minuman itu khusus untuk Saski, Gibran dan Rangga. Karena dalam minuman itu sudah dicampur obat perangsang, Kanaya sudah merencanakan semuanya bahkan kamar yang akan mereka tempati nanti.

"Kita lihat Gibran, kamu akan jadi miliki seutuhnya." Ucap Kanaya dengan seringai liciknya.

Kanaya memang benar-benar licik, demi mendapatkan Gibran dia rela melakukan apapun. Apalagi didukung kedua orang tua nya, hal itu semakin menguntungkan baginya. Bahkan saat Kanaya ditahan polisi pun ayahnya yang maju lebih dulu, selain memiliki kekuasaan di bidang militer ayah Kanaya juga memiliki banyak partner di bidang hukum.

Kanaya bisa bebas karena alasan penyakit yang dideritanya. Selain itu ibu nya mengatakan bahwa Kanaya memiliki gangguan mental, hal ini yang membuat pihak polisi membebaskan Kanaya.

"Semuanya akan benar-benar kembali seperti semula, aku dan Gibran dia dengan si Rangga sialan itu...ahahha."

Kanaya sengaja memberikan minuman itu kepada ketiganya. Supaya nanti selain dia bisa mendapatkan Gibran kembali, dia juga tidak akan khawatir karena Saski  akan memiliki scandal dengan Rangga. Jadi tidak ada harapan bagi Saski dan Gibran untuk kembali rujuk, benar-benar wanita licik.

****

Kini Kanaya sudah bersiap dikamar, dengan pakaian se sexy mungkin. Bahkan dia sengaja mematikan lampu kamar supaya saat nanti Gibran masuk wajahnya tidak terlihat jelas.

"Ko lama banget sih?" gerutu Kanaya, pasalnya sudah menunggu dua puluh menit orang suruhannya belum berhasil membawa Gibran.

Kret...

Suara pintu hotel terbuka, Kanaya yang sedari tadi menunggu Gibran pun dibuat salah tingkah. Entahlah, mungkin karena ini pertama kalinya dia akan menyerahkan mahkota nya. Meskipun terbilang wanita yang cukup licik, dia wanita yang bisa menjaga keperawanannya. Namun berbeda dengan saat ini, dia akan merelakan keperawanannya itu demi seorang Gibran.

Kanaya berdiri menyambut kedatangan Gibran, dia memapah Gibran menuju kasur.

"Sebentar.. sepertinya ini bukan wangi parfum Gibran," batin Kanaya. Namun, bukannya memastikan terlebih dulu dia malah melanjutkan aksinya.

Bruk...

Kanaya mendorong badan lelaki itu. Kini keduanya sudah sama-sama diatas ranjang.

"Sayang..." Bisik Kanaya.

"Eumh...Naya?" Ucapan lelaki itu sontak membuat Kanaya memundurkan badannya.

"Nggak..nggak mungkin, kamu bukan Gibran." Teriak Kanaya. Dia sedikit gelagapan pasalnya lelaki yang saat ini berada satu kamar dengannya bukan Gibran.

"Nay...aku sayang sama kamu, sudah sedari dulu sejak kita SMA." Kata pria disamping Kanaya, bahkan tangan pria itu sudah menyentuh kulit tangan Kanaya.

"Mundur..sialan, lo Dimas kan?" Bentak Kanaya.

"Iya Nay, sudah kuduga. Kita memang berjodoh," ucap Dimas dengan suara parau, mungkin karena efek obat perangsang.

"Brengsek...jangan jangan mendekat, jangan berani-berani sentuh gue!" Kanaya meringsut menghindari tangan Dimas.

GISAS || CEO Penakluk (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang