Hai Readers. Salam sayang dari author.
Beberapa tindakan Rangga bisa bikin kamu beralih haluan dari Gibran loh, gak percaya? Yuk baca sampai akhir.
Happy Reading🍂
*
*Saski dan Rangga melirik ke arah samping dimana Alano berada.
"Eh sayang... Mmm Dady kamu lagi ada kerjaan, jadi dady pulang dulu." Jawab Saski sembari menarik Alano supaya duduk dipangkuannya.
"Ko Dady nggak pamit cama Alano mom?" tanya Alano, dia sedih karena Gibran sama sekali tidak menyapanya.
"Mungkin karena dady lagi buru-buru, gak papa ya...nanti kan Alan bisa ketemu dady lagi." Saski mengelus puncak kepala putranya, hatinya juga ikut sedih tapi mau di apaa ini memang harus terjadi.
"Hm..." Alano tertunduk lesu, dia merasa kecewa.
"Hai, nama kamu Alano kan?" tanya Rangga mencoba menyapa anak kecil itu.
"Heem.." jawab Alano singkat.
"Jangan cemberut terus dong, nanti mommy nya uncle culik loh." Goda Rangga.
"Ihhh..gak boleh uncle, ini mommy nya Alan." jawab Alan yang kini sudah berkacak pinggang.
Saski dan Rangga dibuat gemas dengan tingkah anak tiga tahun ini. Dia begitu menggemaskan, selain tampan Alano juga memiliki daya tarik tersendiri dalam dirinya.
"Kalau gitu jangan cemberut terus ya, eh...Alan punya mainan apa aja nih, uncle boleh lihat gak?" tanya Kevin mencoba membujuk Alano.
"Heum..." Alano mengetuk telunjuknya dikepala.
"Banyak ko uncle," lanjutnya dengan wajah berbinar."Wah...boleh dong uncle liat?"
"Boleh uncle...let's Go...." Alano menarik tangan Rangga menuju ruangan tempat bermainnya.
Saski dibuat geleng-geleng karena tingkah lucu Alano. Sementara Alano dan Rangga bermain Saski dibantu Sarah untuk menyiapkan makan malam.
"Buk...enak yah jadi ibu, banyak yang ngejar..hehe," goda Sarah, tangannya bergerak memotong beberapa sayuran.
Saski mendelik," Apaan sih Rah, emang aku pencuri ya dikerjar-kejar."
"Hahah..nggak gitu buk, maksud aku enak gitu jadi ibu banyak yang sayang. Apalagi ganteng semua, boleh dong bagi satu." Sarah terkekeh, sebenarnya godaannya itu memang bukan tanpa alasan. Pasalnya dia tertarik dengan Kevin.
"Kamu ini bisa aja Rah, mereka itu mungkin kasian sama aku. Lagian kami ini cuman temenan." Jawab Saski jujur, karena yang dia tau Rangga dan Kevin hanya menganggapnya sebagai teman dan karyawannya saja tidak lebih.
"Beneran buk..." Sarah mengangkat sebelah alisnya, dia begitu senang menggoda wanita disampingnya ini.
"Ish ya kamu ini, udah cepet beresin potongnya. Bentar lagi Alano teriak-teriak nih minta makan!" Titah Saski, dia sengaja mengalihkan pembicaraan.
"Hehe..iya buk ini juga sambil kerja kok," jawab Sarah.
Sekitar tiga puluh menit masakan yang Saski dan Sarah buat pun selesai. Mereka masak simpel malam ini, sebenarnya memang sudah terbiasa masak seadanya. Karena yang makan disana hanya bertiga, kadang Saski memilih membeli makanan cepat saji jika sedang malas memasak.
"Alan..makan malam udah siap nak, ayok makan!" Saski memanggil Alano dengan sedikit berteriak, dia dibuat heran pasalnya Alano sama sekali tidak merengek meminta makan padahal jam sudah menunjukan jam enam sore.
![](https://img.wattpad.com/cover/322103079-288-k206726.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
GISAS || CEO Penakluk (END)
Acak[ BUDAYAKAN VOTE SEBELUM BACA, JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM BAB DI PRIVATE] WARNING ⚠️ ADA BEBERAPA ADEGAN 18+ 21+. **** Kabar buruk dari Bandung mengharuskan Saski kembali ke tanah air. Dimana tempat itu banyak menyimpan kenangan selama 18 tahun kehi...