Bab 27~ Berbohong Bersama

9.5K 312 90
                                    

Hai Readers. Salam sayang dari author.

Di Part kali ini kalian bakal liat empat orang di introgasi, yuk cus baca.

Happy Reading🍂
*
*

Dimas hanya terdiam saat mendengar permintaan Kanaya. Rasanya tidak ada gunannya, menolak pun Kanaya malah akan semakin menjadi-jadi.

"Ingat ya Dim, jangan pernah berharap lebih. Kejadian semalam hanya bencana," gertak Kanaya. Dia sudah melangkah meninggalkan Dimas sendirian.

Hati Dimas begitu teriris melihat perlakuan Kanaya. Meskipun dia memang salah tetapi semalam dia juga tidak mengetahui pasti fakta yang sebenarnya. Padahal bukan tidak ada niatan bertanggung jawab, hanya saja dirinya memang tak diharapkan.

"Aku ikuti apa mau kamau Nay," batin Dimas.

****

Lima hari berlalu setelah kejadian di malam panjang itu, Saski dan Gibran semakin dekat. Bahkan Gibran selalu menyempatkan diri untuk mengunjungi Alano di kediaman Saski.

Hari ini Saski sengaja mengajak Alano untuk berkunjung ke mansion keluarga Damares. Selain untuk mengenalkan Alano lebih dekat dengan Opa, Omanya. Hari ini juga kebetulan ada acara makan keluarga, lebih tepatnya keluarga inti dan sahabat Gibran.

"Sayang udah siap belum ke rumah Oma sama Opa nya?" Tanya Saski pada Alano yang kini sudah terlihat rapi.

"Ciap dong mommy, Alano nggak cabal mommy mau ketemu Opa." Alano menjawab sembari mengangkat kedua tangannya.

"Ya udah kalau gitu pamit dulu sama mbak Sarah yah," titah Saski.

"Oke mom."

Setelah pamit dengan Sarah, Saski dan Alano bergegas berangkat ke tempat tujuan. Tidak butuh waktu lama keduanya sampai. Mereka disambut dengan sangat gembira oleh Mommy Shopi.

"Selamat datang cucu oma yang tampan," Ucap mommy Shopi yang kini sudah berjongkok dihadapan Alano.

"Hallo oma.. Alan kangen banget cama oma," jawab Alano yang langsung berhambur kepelukan Oma nya.

"Kita masuk yah, Opa sudah menunggu." Mommy Shopi bangkit sembari menggendong Alano.

"Dad coba lihat siapa yang datang," suara Mommy Shopi sontak membuat keempat pria menoleh ke arahnya.

Didalam ruang tamu sudah ada Dady Elon, Gibran, Dimas dan Kevin. Mereka berempat tidak tahu jika Saski dan Alano juga akan datang, sehingga mereka sedikit terkejut melihat kedatangan keduanya.

"Loh anak ganteng Dady kesini juga, ko nggak bilang sayang. Dady kan bisa jemput," Gibran mengambil alih Alano dari Mommy Shopi.

"Dad..," panggil Mommy Shopi pasalnya Dady Elon hanya diam mematung.

"Kita sudah punya cucu mom," suara Dady Elon terdengar lirih.

"Iya Dad, kita sudah punya cucu. Bahkan cucu kita persis seperti Dady nya waktu kecil," Mommy Shopi tersenyum, matanya mulai berkaca-kaca karena bahagia.

Dady Elon yang juga terharu mencoba mengusap punggung istrinya, "Jangan nangis dong mom, harusnya kita bahagia."

"Mommy nangis bahagia dad, sini nak ajak Alano buat duduk dipangkuan Opa nya." Titah Mommy Shopi kepada Gibran.

Sebenarnya sedari tadi Dady Elon ingin sekali menggendong Alano. Namun, kesehatannya yang semakin menurun membuatnya mengurungkan niatnya. Sudah sekitar empat hari dirinya kesulitan berjalan, mungkin karean usianya yang semakin menua.

GISAS || CEO Penakluk (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang