Bab 16~ Villa GISAS

10.7K 496 68
                                    

Hai Readers. Salam sayang dari author.

Udah siap dapat kejutan belum? Kalau udah cuss baca sampai akhir. Kita terkejut bareng-bareng..hehe.

Happy Reading
*
*

"Loh, ko..." Saski menggantung ucapannya.

"Kenapa Sas? Aku gak nyangka kamu bakalan datang kesini." Gibran menjawab sembari duduk dihadapan Saski.

"Sorry, kayanya ini salah paham," Saski berkata sembari melangkah meninggalkan Gibran.

"Tunggu Sas, mau kemana sih?" Gibran mengejar Saski dan berhasil menahan tangannya.

"Aku kira yang ngundang kesini bukan kamu, kalau tau kamu  aku nggak akan datang," Saski berkata dengan raut wajah kesal.

"Kenapa? Aku udah bilang aku bakalan perjuangin kamu. Apa itu kurang buat bikin kamu yakin?" Gibran mendekat, dia mencoba meyakinkan Saski.

"Tapi aku udah bilang, aku nggak bisa," Saski masih enggan menatap Gibran, tatapannya hanya fokus pada pantai dibelakangnya.

"Tolong kasih aku kesempatan Sas, aku mau nunjukin sesuatu sama kamu," tangan Saski digenggam dengan sangat erat.

Saski menoleh, "Sesuatu?" tanya nya penasaran.

"Iya... Sesuatu yang sudah aku persiapkan empat tahun lalu," jawab Gibran pelan, mata nya terasa berat.

"Apa itu?" Saski mulai terpancing, dia penasaran tentang apa yang Gibran katakan.

"Tapi kamu harus siap dulu, aku mau ngajak kamu ke satu pulau," Gibran menatap mata Saski penuh harap.

Saski yang ditatap Gibran hanya diam, dia bingung. Disatu sisi dia sangat ingin tahu tentang apa yang sebenarnya telah Gibran persiapkan. Namun, di sisi lain dia takut jika ini hanya sebuah jebakan.

"Gimana Sas, kamu setuju kan buat ikut?"

"Apa jaminannya?" tanya Saski ketus, dia sengaja memberikan raut wajah seperti itu supaya Gibran tidak banyak berharap.

"Jaminannya keselamatan kamu, aku jamin kamu akan jadi prioritas," Gibran menjawab pertanyaan Saski dengan sungguh-sungguh.

"Berapa lama?" tanya Saski masih dengan nada ketusnya.

"Nggak lama, tapi tergantung kemauan kamu. Selamanya pun aku akan ikut jika itu kamu yang mau," jawab Gibran.

Saski menimbang-nimbang keputusan apa yang harus dia berikan.

"Oke, tapi perjanjiannya ini harus jadi rahasia kita," ucap Saski yang kini tengah kembali ke kursi yang sebelumnya dia duduki.

Gibran mengikuti gerak-gerik Saski, "Kenapa? Bukannya bagus ya, semakin banyak orang yang tau semakin banyak orang yang mendoakan."

Saski tersenyum getir, "Yakin? Apa kamu belum lihat berita hari ini, bahkan gara-gara itu banyak orang yang memandangku berbeda dari biasanya."

"Maksudnya?" Gibran dibuat penasaran dengan penuturan Saski, dia sama sekali belum mengetahui berita apa yang Saski maksud.

"Coba lihat !" Saski memberikan ponselnya ke tangan Gibran.

"Oh, ini bukan masalah besar," jawab Gibran berbohong.

Sebenarnya Gibran sedikit terkejut saat membaca berita tersebut. Dimana didalam berita ditulis Gibran yang melamar Saski dan ditolak dihadapan banyak orang. Berita ini pasti akan sampai ke beberapa klien nya, ini bisa jadi masalah. Mungkin saja sahamnya akan tiba-tiba anjlok, tetapi itu bukan urusannya. Dia percaya bahwa Dimas bisa diandalkan.

GISAS || CEO Penakluk (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang