Bab 35 ~ Mulai Terbongkar

6.2K 287 90
                                    

Hai readers. Salam sayang dari author.

Part kali ini random ya, jadi siap siap..wkwk

Happy reading🍂
*
*

Melisa tidak sengaja mendengar ucapan Saski.

"Kenapa Sas, ada yang mau kamu tanyain lagi?" tanya Melisa.

"Eh..nggak kok Mel, aku udah ngerti ko." Jawab Saski sembari menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal.

"Beneran nih, kalau ada yang mau ditanyain tanya aja." ucap Melisa ramah.

Saski menggeleng, "Nggak ada kok Mel, kita langsung pulang aja."

Kini Saski dan Melisa sudah berada di mobil, mereka sedang dalam perjalanana pulang.

"Sas..." panggil Melisa.

Saski menoleh, "Kenapa Mel?".

"Ada yang mau kamu ceritain sama aku? Kayanya sejak tadi kita berangkat kamu nggak fokus." Sarah menatap Saski iba.

"Mmm..sebenarnya aku mau tanya sesuatu Mel," Saski menarik nafasnya dalam.
"Aku ada temen, mmmm...gimana ya ceritanya."

"Cerita sedikit dulu aja, intinya aja deh." Saran Melisa.

"Jadi gini, ternyata usia kehamilan aku sama dia itu sama. Kisaran lima minggu, tapi kami melakukannya diwaktu berbeda. Sekitar berjarak satu minggu, ko bisa ya usia kehamilan aku sama dia sama Mel?" tanya Saski, sebenarnya dia sangat malu menanyakan hal ini kepada Melisa.

Melisa terkekeh, "Haha, kamu lagi ngomongin apa sih Sas."

"Ihh..serius dong Mel," rengek Saski.

"Hahaa..iya maaf, intinya gini nih. Sebenarnya kalau dihitung dari hari pertama haid terakhir (hpht) mungkin aja sih usia kandungan kalian sama meskipun kalian melakukan hubungan intim diwaktu yang berbeda." Melisa menghentikan ucapannya.

"Tapi yang jadi masalahnya ini hasil USG kan? Kalau hasil USG ya kemungkinan besar usia kehamilan kalian juga akan beda satu minggu, kalau usia kandungan kalian sama berarti ya kalian melakukan hubungan intim diwaktu yang sama. Paling nggak ya kisaran berbeda dua atau tiga hari gitu." Lanjutnya, tatapannya tetap fokus pada jalanan didepan.

Saski menganggukan kepalanya tanda mengerti, "Ahh..iya Mel aku ngerti sekarang."

"Emang nya kenapa sih Sas?" tanya Melisa, pasalnya pertanyaan Saski itu mencurigakan.

"Gak papa sih Mel, cuman tanya aja." Jawab Saski dengan senyum dibuat-buat.

"Inget ya Sas kalau ada apa-apa jangan sungkan buat cerita sama aku," Melisa mengusap punggung tangan Saski.

"Siap beb...eh kita udah sampai nih, yuk mampir dulu yuk." Ajak Saski dengan sangat antusias.

"Mmm..gimana ya Sas, kayanya aku langsung pulang aja deh." Tolak Melisa.

"Loh kenapa ih?" tanya Saski cemberut.

"Lain kali aja ya mampir nya, bentar lagi aku harus ke klinik nih. Hari minggu kan tetep buka kalau sore sampai malam." Jawab Melisa, raut wajah nya memang terlihat sendu.

"Yahhh...ya udah deh, tapi nanti kalau ada waktu harus banget mampir. Btw, makasih banyak ya Mel udah mau ngeluangin waktu buat anter aku." Saski merangkul Melisa memberikan pelukan.

"Iya pasti, kamu sama baby sehat-sehat terus. Titip salam buat yang lain." Melisa membalas pelukan Saski.

Setelah memastikan kepergiaan Melisa, Saski pun bergegas masuk ke dalam rumah. Dia harus memikirkan semua ucapan Gibran lagi, sepertinya memang ada kesalah pahaman antara keduanya.

GISAS || CEO Penakluk (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang