23#Jebakan untuk Marsha

4.3K 415 639
                                    

Sedih banget banyak yang nagih  lewat DM Instagram atau tiktok tapi kalian pada gamau vote dan komen

Sedih banget banyak yang nagih  lewat DM Instagram atau tiktok tapi kalian pada gamau vote dan komen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pembaca yang baik adalah mereka yang tau caranya menghargai karya orang lain.

Happy reading<3

Terhitung sejak dua menit pertama masuk ke dalam mobil, baik Marsha dan Galen kompak hanyut dalam hening

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terhitung sejak dua menit pertama masuk ke dalam mobil, baik Marsha dan Galen kompak hanyut dalam hening. Jika Marsha mengernyitkan dahi dengan mata mengelilingi seisi kendaraan itu, maka Galen sesekali memperhatikan gelagat Marsha dari samping yang baginya terlihat lucu.

Sesaat kemudian terdengar Galen mendengus tersenyum. Pria itu kembali meluruskan pandangannya pada jalan di depan. Membuat Marsha tak lantas menyipitkan matanya penuh selidik.

"Sejak kapan Om Galen punya mobil?"

Galen menoleh sekilas hanya untuk menjawab, "Sejak hari ini."

Kening Marsha kian mengernyit heran. Darimana Ayah tirinya itu bisa bersikap seperti orang yang banyak uang? Menjemput Marsha dengan mobil sedan bewarna hitam di depan gerbang Pandawa sehingga menarik banyak perhatian.

"Kenapa sih ngeliatinnya kayak gitu?"

Lamunan Marsha spontan buyar ketika Galen mengeluarkan suara penuh tanda tanya. Marsha tergelak lalu kembali menyandarkan punggungnya pada sandaran, memilih membuang muka ke arah jendela.

"Harusnya kamu seneng dong kalau Om Galen jemput kamu pakai mobil mewah gini. Biasanya teman-temanmu juga gitu kan? Sekarang kamu bisa kayak mereka. Daripada naik bus atau angkutan kota, ngabisin uang aja. Mending saya jemput setiap pulang sekolah."

"Biar sekalian bisa pamer juga," celotehnya setelah seperkian detik mengambil jeda.

Sontak Marsha tergelak atas perkataan Galen barusan. "Om apaan sih!"

Bukannya merasa bersalah, Galen malah terkikik geli sambil menoleh menikmati wajah tertekuk Marsha beberapa kali. "Jangan galak-galak. Selain mobil, saya juga punya sesuatu yang mau ditunjukin ke kamu."

LIMERENCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang