Matahari yang mulai menampakan diri di pagi hari menambah kesan asri kota bandung.
Semua anggota dari keluarga Devano memulai aktivitas masing-masing di pagi hari, kecuali satu orang..
"ADEKK!!! BANGUN INI UDAH JAM BERAPA KAMU HARUS SIAP-SIAP BERANGKAT SEKOLAH!!!" Aulia sungguh di buat kesal karena sudah jam setengah 7 tapi anak perempuan satu-satunya masih bergelung dengan selimutnya.
"Aaa bundaa adek masih ngantuk~"
"Gaada ngantuk-ngantuk, kamu harus bangun. Ini hari pertama kamu masuk sekolah, liburannya udah abis sayang."
"Tapi adek ngantuk bunn~"
BRAKK!!
Tiba-tiba pintu kamar Amora di buka secara kasar dan muncullah kedua abang Amora yang sudah rapih dengan seragam masing-masing.
"ADEKK BANGUN ATAU GUA SAMA BANG BARA TINGGALIN LU!"
Seketika mata Amora membelalak lebar karena mendengar suara abang keduanya itu.
"Jangan ihhh, yaudah adek bangun. Tungguin tapii awas kalo di tinggal."
BRAKK!!
Amora berlari menuju kamar mandi dengan tergesa-gesa dan langsung membanting pintu kamar mandi keras-keras.
Melihat itu ibu beserta kedua kakak laki-laki Amora hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah si bungsu.
.
.
.Setelah beberapa menit perjalanan, sampailah ketiga kakak beradik itu di gerbang sekolah Amora.
"Belajar yang bener dek, jangan nakal." Kata Albara.
"Iya bang, adek masuk dulu ya. Yuk Bang Varo kita masuk." Ajak Amora pada Alvaro. Kemudian keduanya langsung saja berpamitan pada kakak tertuanya itu. Setelah Amora dan Alvaro benar-benar masuk ke sekolah, Albara langsung saja melajukan mobilnya menuju kampus.
Sesampainya di kelas, Amora langsung di sambut oleh ketiga sahabatnya yaitu Tifani, Putri, dan Sisil. Mereka sudah bersahabat sejak mereka Sekolah Dasar sampai sekarang.
"Aaa Moraaa lo apa kabar?" Mereka bertiga langsung lari memeluk Amora yang baru sampai di depan pintu kelas.
"Gue baik kok, kalian gimana?" Tanya Amora.
"Kita juga baik kok Ra, yuk masuk." Mereka masuk dan setelahnya pelajaran pun di mulai karena bel masuk sudah berbunyi.
Pelajaran berjalan dengan baik dan tenang sampai bel istirahat pun berbunyi.
"Oke anak-anak sampai disini pelajaran hari ini, jangan lupa tugas dari saya di kerjakan ya." Ucap Pak Jefri guru sejarah Indonesia.
"Baik pak!" Ucap anak-anak serempak. Setelah itu semua murid memberi salam kepada guru tersebut.
Di kantin sekolah..
"Oh iya Ra lu tau gak di kelas 12 IPA ada murid baru loh." Ucap Tifani.
"Ih masa? Siapa namanya? Ganteng gak?"
"Ih lo gak tau? Ganteng banget anjir sumpah. Namanya Deza deh kalo gak salah. Mau coba di deketin gak Ra?" Goda Putri.
"Eumm boleh juga."
"Ah lo mah giliran cowok aja langsung gercep." Setelah itu mereka tertawa terbahak-bahak, tanpa mereka sadari kalau satu orang di antara mereka yang tersenyum kecut.
✧༺Amora༻✧
KAMU SEDANG MEMBACA
Amora [End]
Teen FictionAmora Putri Devano. Seorang remaja berusia 17 tahun yang dengan berat hati harus merelakan masa mudanya demi menanggung kesalahan di masalalu yang berimbas pada kehidupannya di masa depan. Ia tidak mengerti mengapa takdir mempermainkan nya seperti...