Chapter 37

35 14 1
                                    

Hari ini Deza bersama kedua sahabatnya sedang berada di pusat perbelanjaan. Bukan, mereka datang ke pusat perbelanjaan bukan untuk berbelanja melainkan untuk mencari tau siapa orang yang di maksud Amora satu minggu yang lalu.

"Cel lo sama Dery cek CCTV indoor dan gue bakal cek CCTV outdoor." Ucap Deza.

"Oke." Ucap Marcel dan Dery secara bersamaan.

Mereka berpisah untuk mengecek tugas masing-masing.

"Mbak, saya boleh liat CCTV satu minggu yang lalu gak?" Tanya Dery pada salah satu penjaga cashier disana.

"Maaf tapi untuk apa ya mas?"

"Gak usah banyak tanya." Ucap Marcel dingin.

"Y-yaudah silahkan mas."

Tanpa berlama-lama lagi Marcel maupun Dery dengan segera mengecek CCTV itu. Awalnya tak ada yang aneh, hingga seseorang ber hoodie hitam pun masuk dan mulai membuntuti pasangan Amora Deza.

Marcel maupun Dery tidak ada yang bisa mengenal siapa dia karena orang itu memakai masker dan topi. Marcel terkejut bukan main saat melihat orang dengan hoodie hitam itu mendorong Amora dari belakang. Tak berbeda jauh dengan Marcel, Dery pun sama terkejutnya saat melihat hal itu.

"Wah gila tu orang." Gumam Dery.

Saat merasa tak bisa mengenali siapa orang itu, Marcel pun menyerahkan kembali laptop itu pada cashier.

"Terimakasih." Ucap Marcel. Setelah mengatakan itu Marcel maupun Dery pergi meninggalkan area perbelanjaan untuk menemui Deza yang saat ini berada di sebuah ruangan tempat pengecekan CCTV outdoor.

"Sorry kita gak bisa ngenalin tu orang Za." Ucap Dery.

"Gapapa, gue udah tau siapa orangnya." Ucap Deza.

"Siapa?" Tanya Marcel.

Deza merogoh sakunya untuk mengambil ponsel dan setelah itu ia segera memberikan ponsel itu pada Marcel.

Marcel memandang tak percaya pada apa yang ia lihat saat ini. Disana terlihat jelas jika orang ber hoodie hitam itu adalah Giselle teman sekelas mereka.

"Hah! Serius orang itu Giselle?" Tanya Dery. Deza mengangguk untuk mengiyakan.

"Gue gak heran sih, soalnya dia suka sama lo dari lama." Ucap Marcel.

"Hah?"

"Iya Za, dia pernah ngomong sama gue katanya dia suka sama lo dari lama. Dan apa lo tau? Poto editan Amora sama Dejun itu dia yang kirim." Ucap Marcel.

Deza tampak menggeram marah saat mendengar ucapan Marcel baru saja.

"Sialan." Geram Deza.

"So, kita apain tu cewek?" Tanya Dery.

"Kita harus kasih pelajaran." Ucap Deza dengan seringai di bibirnya.

.
.

"Sayang malam ini kakak pulang telat ya, banyak banget kerjaan di kantor yang belum selesai." Ucap Deza.

"Oh yaudah tapi jangan lupa makan ya, soalnya kakak kalo udah kerja suka lupa makan, huftt." Ucap Amora sambil mempoutkan bibirnya.

Deza terkekeh gemas melihat tingkah istrinya itu. Ia berjalan mendekati sang istri dan,

Cupp

Satu ciuman pun Deza curi dari bibir tipis Amora.

"Jangan manyun-manyun gitu dong, nanti kakak terkam mau?"

Dengan secepat kilat Amora menutup bibirnya dengan satu tangan dan satu tangannya ia gunakan untuk memukul pelan dada bidang sang suami.

"Ishh dasar mesum. Udah ah sana nanti telat ke kantornyaaa," Deza lagi-lagi terkekeh melihat tingkah istrinya itu.

Amora [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang