Hari-hari berjalan seperti biasanya. Amora berjalan dengan riang menuju kelasnya. Di dalam kelas sudah terdapat beberapa murid dan di antaranya ada ketiga sahabat Amora yang sudah duduk di kursi mereka masing-masing. Amora menghampiri ketiga sahabatnya itu. Namun, ada sesuatu yang berbeda di pagi ini, ia melihat Sisil yang tidak seperti biasanya, dia tampak malu-malu dengan semburat merah yang menghiasi wajah cantiknya itu.
"Ehh ada apa nihh? Gue ketinggalan sesuatu deh keknya." Tanya Amora pada sahabatnya.
"Masa lo gak tau berita hari ini sih?" Tanya Tifani.
"Berita apaan dah?"
"Coba lo liat instagram deh Ra." Tanpa babibu Amora langsung saja membuka akun instagram miliknya. Seketika tubuh Amora menegang, ada rasa sakit yang menjalar hatinya.
@deza_ab
💖 @sisil_putri
Disukai oleh tifani_02 dan 476.769 lainnya"I-ini, l-lo sejak kapan kenal sama Kak Deza Sil?" Tanya Amora terbata.
"Udah lama sih, dari gue kecil malahan." Seketika Amora, Putri, dan Tifani membelalakan mata mereka karena terlalu terkejut.
"Whatt?! Kenapa lo gak pernah cerita? Dan lagi, kenapa bisa kenal sejak kecil?" Tanya Putri bertubi-tubi.
"Y-yaa kan Kak Deza sahabat abang gue Bang Dery, jadi otomatis gue kenal Kak Deza dari kecil lah!" Jawab Sisil.
"T-terus sekarang kalian pacaran gitu?" Tanya Amora penasaran. Ada rasa sesak di hatinya saat Amora bertanya demikian.
"Eumm iya, hehe." Jawab Sisil malu-malu. Amora membeku saat itu juga.
"Oh selamat ya." Setelah mengatakan itu Amora melenggang pergi keluar dari kelas. Melihat itu, Putri heran dan bertanya.
"Raa mau kemana?? Bentar lagi masuk lohh!"
"TOILETT!" Teriak Amora dari luar kelas.
Pagi itu mood seorang Amora benar-benar hancur. Dia tak menyangka jika laki-laki yang dia sukai kini sudah menjadi kekasih dari sahabatnya sendiri.
.
.
.Sementara itu di atas rooftop terdapat 3 remaja laki-laki yang dua di antaranya sedang mengapit 1 batang rokok dan menghembuskan asap dari mulut mereka.
"Lo beneran suka sama adek gue? Gue kira selama ini lo cuma nganggep dia sebagai adek lo aja." Yang di tanya tidak langsung menjawab. Ia menghembuskan kembali asap rokok yang ia hisap dan setelahnya terkekeh mendengar ucapan sahabatnya itu.
"Emang iya." Degan entengnya Deza membalas ucapan Dery.
"Maksud lo?" Tanya Dery heran.
"Ya gue cuma nganggep adek lo itu sebagai adek gue juga, gak lebih." Mendengar itu seketika mata Dery membola karena tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar. Bukan tanpa sebab, karena Dery tau betul bagaimana adiknya sangat tergila-gila pada salah satu sahabatnya itu.
"Terus kenapa lo malah pacarin dia kalo lo cuma nganggap dia sebagai adek lo?" Raut wajah Dery seketika berubah menjadi tidak bersahabat dengan rahang yang mengeras. Ya siapa yang tidak emosi jika tau kalau adik perempuannya di mainkan oleh laki-laki, terlebih laki-laki itu adalah Deza. Siapa yang tidak tau Deza Alaska Bintara seorang remaja laki-laki yang di cap cukup buruk karena kelakuannya yang selalu mempermainkan perempuan.
Melihat perubahan raut wajah sahabatnya itu, Deza pun terkekeh. Deza menghampiri Dery dan menepuk pundaknya.
"Asal lo tau, ini juga permintaan adek lo sendiri." Deza kembali terkekeh. Mendengar apa yang Deza ucapkan, Dery pun nampak bingung.
"Maksud lo??" Tanya Dery penasaran.
Flashback on
"Mau ngomong apa hm?"
"Eumm kak sebenernya Sisil udah lama suka sama kakak." Sisil berkata ragu sambil menundukkan kepalanya.
"Tapi kan kamu tau sendiri kalo kakak cuma nganggep kamu sebagai adek kakak gak lebih." Jawab Deza lembut.
"Tapi kak, tolong kasih kesempatan satu kalii aja buat Sisil lebih deket sama kakak. Eumm satu minggu aja deh gak papa. kalo Sisil bisa buat kaka balas perasaan sisil dalam satu minggu, kita lanjutin hubungannya." Ucap sisil panjang lebar.
"Kalo enggak?" Tanya Deza. Dapat Deza lihat raut wajah Sisil berubah menjadi tidak suka atas ucapannya.
"Kalo nggak ya gak papa, kita bisa jadi kakak adek lagi seperti biasanya".
"Hmm oke." Final deza. Setelah mendengar persetujuan dari Deza, seketika raut wajah Sisil yang awalnya menunduk dan resah kini terangkat dan nampak sumringah.
Flashback of
Setelah mendengar perkataan panjang lebar dari Deza, Dery pun mulai merasa sedikit tenang walaupun masih ada sedikit rasa ragu di hatinya. Sementara Marcel hanya diam menyimak percakapan keduanya tanpa mengatakan sepatah katapun. Dia hanya diam menyesap kopinya sambil memandang ke arah lapangan yang diamana terdapat kelas 11 IPA yaitu kelas Amora yang sedang melangsungkan mata pelajaran olahraga. Tanpa sadar dia mengangkat bibirnya dan tersenyum tipis.
.
.
.✧༺Amora༻✧
Coba tebak Marcel lagi mandang siapa sampe² dia tersenyum tipis gitu??
Cuma mau ngingetin jangan lupa Votmen ya❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Amora [End]
Teen FictionAmora Putri Devano. Seorang remaja berusia 17 tahun yang dengan berat hati harus merelakan masa mudanya demi menanggung kesalahan di masalalu yang berimbas pada kehidupannya di masa depan. Ia tidak mengerti mengapa takdir mempermainkan nya seperti...