Chapter 5

96 28 8
                                    

Sesampainya di rumah,

"Bunn! Adek pulang!!"

"Gausah teriak-teriak bisa kali." Mendengar suara yang cukup familiar itu seketika bola mata Amora melebar.

"BANG AKSA?! BANG FIXI?! KALIAN KAPAN DATENG?!" Amora langsung saja berlari menuju dua orang yang ia sebutkan namanya lantas memeluk Aksa dan Fixi secara bersamaan.

Samuel Aksara

Samuel Aksara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Fixi Alintar

*for your info aksa sama fixi tuh kedua sahabat albara sejak mereka masi orok ㅎㅎㅎ*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


*for your info aksa sama fixi tuh kedua sahabat albara sejak mereka masi orok ㅎㅎㅎ*

"Biasa aja kali ngomongnya gausah ngegas hahaha." Fixi dan Aska tertawa terbahak-bahak. Sedangkan Albara hanya terkekeh melihat tingkah adik perempuan kesayangannya itu.

"Ihh ko gituuu Mora kan kangen sama Bang Aksa dan Bang Fixi!" Amora merajuk sambil mengembungkan kedua pipinya yang langsung saja mendapatkan cubitan dari Aksa karena terlalu gemas dengan tingkah Amora.

"Ishh sakittt!"

"yaudah iya maaf, kita baru aja dateng beberapa menit yang lalu, ya gak Fix??" Tanya Aksa pada Fixi.

"Iya baru beberapa menit yang lalu." Setelah perdebatan itu mereka pun mulai berbincang-bincang menceritakan bagaimana kabar masing-masing dan sebagainya. Hingga tak lama kemudian suara Albara menginterupsi.

"Dek udah malem, tidur gih besok kan harus sekolah."

Baru juga akan membuka mulut tapi ketika mendengar suara ayahnya yang juga menyuruh Amora untuk segera tidur jadi Amora tidak bisa menolak.

"Adek tidur." Ucap Devano. Setelah mengatakan itu Vano masuk kembali ke dalam kamarnya.

Helaan nafas pun terdengar dari Amora. Mau tidak mau ia harus menuruti perintah abang dan ayahnya karena ada benarnya juga, besok pagi dia harus sekolah.

"Yaudah bang Mora tidur dulu yah." Ucap Amora yang hanya di balas deheman dari ketiga laki-laki yang ada di ruang tamu itu.
.
.
.

Waktu sudah menunjukkan pukul 7 kurang 15 menit dan seseorang masih saja bergelung nyaman di dalam selimutnya. siapa lagi kalo bukan Amora putri devano.

"AMORA PUTRI DEVANO BANGUN!!! KAMU  HARUS SEKOLAH YAAMPUN~" Aulia cukup kesal dengan kelakuan anak perempuannya yang susah sekali bangun pagi.

"Eumhh apa sih bun, masi pagi juga. Hoaamm," Ucap Amora yang merasa tidur nyenyak nya telah di ganggu.

"APANYA YANG MASIH PAGI?! INI UDAH JAM 7 KURANG 15 MENIT DEK!!" Heran Aulia tuh sama Amora, kalo udah tidur suka susah di bangunin dan malah cosplay jadi mayat.

Bola mata Amora membulat karena terkejut  ia langsung saja berlari ke dalam kamar mandi. Di dalam kamar mandi Amora misuh-misuh sendiri dengan sesekali berteriak.

"KENAPA GAADA YANG BANGUNIN AKU SIHH!!"

Mendengar teriakan anaknya itu Aulia hanya bisa geleng-geleng kepala karena bingung harus ngomong apa.

*ya gimana gak bingung, orang si amora gak tau aja kalo emaknya udah bangunin dia dari tadi. Dia aja yang tidurnya kek kebo*

Setelah cukup rapi dengan seragamnya, Amora pun turun ke lantai bawah untuk mencari abangnya. Tapi setelah celingak celinguk ke kanan ke kiri gaada tanda-tanda keberadaan kedua abangnya itu dan hanya ada bundanya saja yang sedang membaca majalah di depan tv.

"Bun abang mana?" Tanya Amora.

"Abang kamu gaada, mereka udah pergi duluan. Lagian siapa suruh bangun siang HAH?!"

"Y-ya kan adek gak tau kalo bakal kesiangan gini, tega banget abang malah ninggalin. Huftt,"

"Bunda udah pesenin kamu taxi ko, kasian kalo abang kamu sampe ikutan telat juga, kan dari rumah ke sekolah itu jaraknya lumayan jauh dek. Untung aja Kampus Bara gak terlalu jauh dari sekolah kalian."

"Yaudah gak papa deh, adek berangkat ya bun."

"Iyaa hati-hati di jalan ya dek." Amora pun mengangguk untuk mengiyakan. Setelah itu, Amora langsung saja berangkat ke sekolah karena taxi yang di pesan sang ibu sudah menunggu di depan rumah.

Dan benar saja, sesampainya di sekolah gerbang sudah tertutup. Jelas saja tertutup karena waktu sudah menunjukkan pukul 7 lebih 20 menit.

"Aishh sial banget gue." Gerutunya.

"Kalo udah gini gimana coba, huftt~"

"Lu kesiangan juga?" Tiba-tiba terdengar suara seorang remaja laki-laki. Amora berbalik dan terlihatlah seseorang  berambut coklat yang sedang memandang ke arahnya.

Deza Alaska Bintara

Amora celingak celinguk melihat kanan dan kiri yang membuat remaja di depannya itu menaikkan sebelah alisnya bingung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Amora celingak celinguk melihat kanan dan kiri yang membuat remaja di depannya itu menaikkan sebelah alisnya bingung.

"Lo nanya ke gue?" Tanya Amora karena takut jika lelaki di depannya itu bukan berbicara kepadanya, bisa malu dia.

"Iya gue nanya sama lo" Jawab lelaki itu.

"O-oh iya gue kesiangan, lo juga?" Tanya Amora dan hanya di balas anggukan oleh lelaki di depannya itu.

"HEYY KALIAN!!"

Tiba-tiba dari dalam gerbang sekolah terdengarlah suara laki-laki yang Amora yakini adalah sang ketua OSIS.

Dan benar saja, setelah Amora membalik badannya ke arah gerbang, terlihatlah sang ketua OSIS yang kalo di lihat² sangatlah tampan. Tapi di balik ketampanannya itu tersimpan juga sifat tegas yang membuat semua siswa bergidik ngeri jika berhadapan dengannya.

Dejun Sky Eiderlan (Ketua OSIS)

"Kalian ikut saya ke ruang kesiswaan sekarang juga!!" Ucap Dejun tegas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kalian ikut saya ke ruang kesiswaan sekarang juga!!" Ucap Dejun tegas.

Amora dan lelaki di sampingnya saling pandang dan akhirnya hanya menghela nafas pasrah.

✧༺Amora༻✧

V

otment juseyo♥︎

Amora [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang