Chapter 23

66 16 1
                                    

Warn⚠️🔞 Chapter ini mengandung beberapa adegan dewasa. Jadi untuk yang masih di bawah umur tolong kerjasamanya untuk skip chapter ini🙏🏻
And ya chapter ini agak panjang ya,, selamat membaca♡

Alvaro merenungkan apa yang telah terjadi pada adiknya itu. Ia tidak menyangka Desa akan benar-benar membalaskan dendamnya. Varo tidak menyangka itu semua akan terjadi. Saat itu Varo dalam keadaan mabuk berat.

"Yuri, andai aja lo gak bunuh diri ini semua ga akan terjadi," lirihnya.

Alvaro mulai mengingat-ingat kejadian di masa lalu yang dimana itu adalah akar dari semua masalah yang adiknya hadapi sekarang.

Flashback on

Alvaro lagi-lagi menenggak minumannya. Ntah sudah berapa gelas atau botol mungkin yang telah ia habiskan di malam itu. Suara musik yang cukup keras dan tingginya kadar alkohol yang di minum Varo menyebabkan seluruh kesadaran Varo pun hilang. Varo ambruk di sebuah sofa yang ada di bar tersebut.

Ponsel Varo berbunyi sedari tadi. Ntah sudah ada berapa panggilan tak terjawab di ponselnya. Seorang bartender yang tidak sengaja lewat ke arah Alvaro pun berinisiatif mengangkat telpon yang sedari tadi berbunyi, siapa tau penting fikir nya.

Di layar ponsel Varo tertera nama Yuri. Bartender itu pun mengangkat panggilan masuk itu.

"Halo Varo kamu dimana?" Tanya Yuri di sebrang sana.

"Khmm, maaf mbak pemilik ponsel ini mabuk berat dan sekarang ia sudah sepenuhnya tidak sadarkan diri." Ucap Lexa sang bartender.

"Hah?! Yerus lo siapa? Berani-beraninya angkat HP Varo!"

"Saya bartender disini. Sebelumnya mohon maaf atas kelancangan saya."

"Yaudah. Sekarang Varo ada di club mana? Biar gue jemput."

"Di Club xxxxx."

"Oke gue otw."

Setelah itu panggilan pun di putuskan sepihak oleh Yuri. Lexa pun menyimpan kembali HP Alvaro di tempat semula.

Selang beberapa menit Yuri pun sampai di club. Yuri langsung saja masuk ke dalam tanpa rasa takut sedikitpun. Karena sejujurnya Yuri memang sudah biasa datang ke tempat seperti itu.

Yuri mengedarkan pandangannya mencari keberadaan Varo. Tiba-tiba matanya berhenti pada satu titik yaitu tempat dimana Varo berada. Terlihat beberapa wanita nakal yang mencoba mendekati Varo. Yuri berjalan menghampiri beberapa wanita yang mencoba menyentuh Varo.

"Minggir lo! Dia pacar gue!" Ucap Yuri.

"Ih apa sih ga usah ngaku-ngaku!" Ucap salah satu wanita itu.

"Dia emang cowok gue! Minggir lo!"

"Cih, sialan ganggu aja."Setelah mengatakan itu mereka pun pergi meninggalkan Yuri dan Varo.

"Mending gue bawa ke apart gue aja deh." Gumam Yuri.

.
.

Saat ini Varo ada di apart Yuri. Sedari tadi Varo bergumam tidak jelas. Yuri ingin membangunkannya tapi tidak enak. Oh iya saat Yuri mengatakan kalau Yuri pacar Varo itu tidak benar. Sejujurnya Yuri memang menyukai Varo, tapi apa daya orang tuanya sudah menjodohkan dia dengan anak dari teman bisnisnya. Tapi mereka belum bertunangan, mereka ingin menjalani perjodohan ini dengan berpacaran terlebih dahulu karena mereka memang tidak saling mengenal. Sudah 2 bulan Yuri berpacaran dengan anak dari rekan bisnis orang tuanya itu. Kalian tau siapa orang yang di jodohkan dengan Yuri? Kalau kalian menebak orang itu Deza ya kalian benar.

Yuri berniat turun ke lantai bawah untuk mengambil minum. Tapi saat Yuri hendak bangun dari duduknya, tiba-tiba sebuah tangan memeluknya dari belakang. Yuri yang terkejut mencoba melepaskan pelukan itu tapi nihil tenaga Varo lebih kuat walaupun ia dalam keadaan mabuk. Yuri bergidik ngeri saat merasakan hembusan nafas menerpa lehernya.

Amora [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang