Sebelum membaca di sarankan untuk vote dan comment terlebih dahulu ya,
Hari bejalan dengan cepatnya sampai tak terasa hubungan Amora dan Deza pun sudah menginjak 1 bulan tepat di hari ini.
Amora mulai membayangkan kira-kira hadiah apa yang akan Deza berikan padanya untuk hadiah mensiv pertama mereka. Amora melangkah cerita menuju kantin sekolah bersama ketiga sahabatnya."Ceria banget lo hari ini, ada apa?" Tanya Sisil yang mulai penasaran, pasalnya Amora tuh dari tadi senyum-senyum sendiri kek orang gila. *Gk
"Mau tau aja apa mau tau bangett??" Tanya Amora. Seketika ketiga sahabatnya memutar bola mata mereka malas.
"Bodoamat ah." jawab ketiganya secara bersamaan.
"Iya iya, gue kasih tau. Jadi hari ini tuh mensiv pertama gw sama Kak Deza." Jawab Amora semangat.
Mendengar itu ketiganya ikut senang dan tersenyum hangat, mereka juga tidak menyangka jika hubungan Amora dan Deza sudah 1 bulan saja, sungguh tak terduga.
Setelah sampai di kantin, mereka pun langsung duduk di tempat biasa mereka berkumpul dan tak lupa memesan makanan mereka. Tak lama kemudian pesanan mereka pun tiba. Mereka memakan pesanan mereka dengan santai dan tak lupa sesekali bercanda gurau satu sama lain.
"Eh gue ke toilet bentar ya, kalian duluan aja." Ucap Amora.
"Gamau di anter aja Ra?" Tawar Putri.
"Gausah gw sendiri aja." Mereka mengangguk dan Amora pun melesat menuju toilet yang letaknya tak jauh dari kantin sekolah.
Setelah selesai dengan urusannya di toilet, Amora keluar dan berapa terkejutnya Amora saat mendapati seseorang di depan pintu toilet.
"Astaga!! Kak Deza ngapain didepan toilet cewek?" Tanya Amora sambil sesekali mengatur nafasnya yang tersenggal.
"Nungguin kamu." Jawab Deza dengan senyuman yang tersungging di bibirnya.
Mereka pun berjalan menjauh dari area toilet karena takut ada siswi lain yang melihat dan berujung salah faham.
"Eumm jadi ada apa kak? Kenapa sampe nungguin aku di depan toilet? Kalo ada yang liat gimanaa?" Tanya Amora bertubi-tubi sambil mengerucutkan bibirnya lucu. Deza yang melihat itu hanya bisa berdehem untuk menetralkan detak jantungnya yang ntahlah mengapa berdetak sangat kencang.
"Nanti pulang sekolah ikut kakak ya." Amora mengeryit bingung. Mau dibawa kemana dia?.
"Kemana kak?" Tanya Amora to the point.
"Ke rumah kakak, sesekali main ke rumah kakak gak papa kan?" Keryitan di dahi Amora seketika berubah menjadi binar penuh kebahagiaan.
"Gak papa ko kak, malahan aku seneng banget kalo di ajak ke rumah kakak. Sekalian kenalan sama keluarga di sana." Deza yang melihat Amora yang antusias pun lantas tersenyum, ia tak menyangka akan semudah itu mengajak Amora ke rumahnya. Dia kira Amora akan menolak tapi apa ini? Amora malah terlihat sangat antusias sekali.
"Oke kalau gitu nanti pulang sekolah kakak tunggu di parkiran ya." Amora pun mengangguk. Setelah itu Deza mengusak rambut Amora dan setelahnya berbelok menuju arah kelasnya.
.
.
.Di parkiran, Deza sedang memainkan ponselnya untuk mengurangi rasa bosan karena menunggu kelas Amora bubar. Selang beberapa menit akhirnya Amora keluar dari kelasnya dan langsung menghampiri Deza yang sepertinya menunggu cukup lama.
"Nunggu lama ya kak?" Amora merasa sedikit bersalah pada kekasihnya itu.
"Nggak ko. Yuk langsung berangkat!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Amora [End]
Teen FictionAmora Putri Devano. Seorang remaja berusia 17 tahun yang dengan berat hati harus merelakan masa mudanya demi menanggung kesalahan di masalalu yang berimbas pada kehidupannya di masa depan. Ia tidak mengerti mengapa takdir mempermainkan nya seperti...