Akhir-akhir ini hubungan Deza dan Amora mulai membaik seperti biasa. Deza selalu mengajak Amora jalan-jalan setiap akhir pekan dan semua itu membuat hati Amora jatuh semakin dalam pada Deza. Bagaimana dengan Deza? Ah ntahlah Deza tidak benar-benar mencintai Amora tapi ntah mengapa setiap melihat Amora dekat tengan pria lain rasanya Deza tidak suka. Seperti saat ini, Amora sedang bermain di rumah Deza. Disana ada Deza dan kedua sahabatnya Dery dan Marcel.
Amora tampak dekat dengan kedua sahabat Deza itu. Amora juga tampak tertawa terbahak-bahak saat Dery menceritakan sebuah lelucon padanya. Saking gemasnya melihat Amora tertawa, Dery secara tidak sengaja mengusak puncak kepala Amora. Dan itu semua tak luput dari penglihatan Deza.
"Gausah pegang-pegang bisa kan?!" Ketus Deza.
"E-eh sory bro refleks hehe," Deza yang mendengar itu hanya memutar bola matanya malas. Satu detik kemudian Deza langsung saja menarik pinggang Amora agar lebih dekat dengannya.
"Cihh posesif." Cebik Dery.
"Iri bilang." Ucap Deza sembari mempererat rengkuhan nya pada pinggang Amora. Sedangkan Amora hanya tertawa kecil melihat perdebatan mereka.
Begitulah seterusnya hingga siang pun berganti sore, dan sudah saatnya deza mengantar amora pulang.
"By ayo pulang, udah sore." Sebenarnya Deza juga enggan berpisah dengan Amora, tapi apalah daya.
"Eh, udah sore yah? Gak kerasa banget waktu cepet berlalu." Ucap Amora dengan wajah polosnya yang membuat ketiga lelaki yang ada disana mati-matian menahan gemas terutama Deza.
"Iya udah sore yuk pulang, nanti di cariin loh," Amora hanya mengangguk untuk mengiyakan.
"Bro gua anter cewek gua dulu ya, lu pada santai aja disini."
"Oke." jawab Dery dan Marcel secara bersamaan.
.
.Sekitar 30 menit kemudian Deza sudah sampai di depan gerbang kediaman Devano.
"Dah sampe, gihh sana masuk terus istirahat." Ucap Deza.
"Iya bawel," Ucap Amora dengan senyumannya.
Setelah itu Amora masuk ke dalam rumah dan Deza pun melajukan kembali motornya setelah memastikan Amora masuk ke dalam rumahnya.
"Darimana aja dek?" Tanya Albara saat melihat adik perempuannya masuk ke dalam rumah.
"Weekend dong hehe," Jawab Amora sambil menutup pintu. Saat Amora membalikkan badannya, Amora membolakan kedua matanya saat melihat bahwa kakak tertuanya itu tidak sendirian, ia duduk bersama seorang perempuan cantik yang tak lain dan tak bukan adalah calon kakak iparnya.
"Yaampun Kak Karinaaaa kapan datang?? Ko gak ngabarin Mora sihh?! Mora kangen tau!!" Ucap Amora sambil berlari menghampiri tunangan kakaknya itu. Amora memeluk Karina sangat erat. Yang di peluk pun hanya terkekeh gemas melihat tingkah laku calon adik iparnya itu.
Karina Putri Dizilia
"Hehe baru nyampe hari ini. Oh iya nih kakak ada oleh-oleh khusus buat kamu, kakak sengaja beli ini di London." Karina memberikan paperbag yang berisi jam tangan dan pernak pernik khas London lainnya yang sengaja dia bawa untuk calon adik iparnya itu.
"Waahh bagus bangettt! Makasi kak," Ucap Amora sambil memeluk kembali calon kakak iparnya itu.
"Iya sama-sama," Jawab Karina.
"Eumm Ayah Bunda sama Bang Varo kemana?" Tanya Amora karena sejak tadi hanya ada mereka bertiga.
"Ayah sama bunda ada perjalanan bisnis ke luar kota, kalo Alvaro abang juga gak tau." Jawab Albara.
"Eumm yaudah adek mau ke atas dulu ya mau mandi udah gerah banget,"
"Udah makan belum? Kalo belum kakak gofoodin deh," Tawar karina.
"Udah ko kak, yaudah adek ke atas ya," Albara dan Karina pun mengangguk mengiyakan.
"Yang jalan yuk, aku bosen." Ajak Karina yang tentu saja langsung di sanggupi oleh Albara.
"Yaudah ayok!"
.
.Sementara itu di kamar, setelah mandi Amora langsung saja merebahkan dirinya di kasur sambil mengotak atik ponselnya. Tak berselang lama terdengar lah suara notifikasi.
Tring!
Ternyata itu pesan dari Deza. Tanpa berlama-lama lagi Amora langsung saja membuka pesan yang Deza kirim.
Kak Zaa❤
'By lagi apa?'
'Lagi tiduran aja nih hhe'
'Kamu gak lupa kan?'
Amora mengeryit bingung. Lupa? lupa apa? perasaan dia gak bikin janji deh sama deza.
'Lupa? Lupa apa kak?'
'Kamu gak lupa kan besok ulang tahun kakak?'
Ulang tahun? Oh astaga,, kenapa kenapa gue bisa lupa. Batin Amora.
'E-eh itu kak, a-aku lupa belum beli hadiah buat kakak, maaf ya:('
'Tuh kan kamu lupa'
'Ya maaf:( yaudah kakak mau hadiah apa dari aku? besok deh aku beli, janji✌🏻'
'Eumm apa ya? gimana besok aja deh, kakak bakal minta hadiahnya besok'
'Yaudah'
'Iya. Udah sekarang kamu istirahat ya, sampai jumpa besok baby❤'
'Iya kak, bye❤'
Setelah selesai dengan urusan chatingan nya, Amora benar-benar tertidur dan sudah terlelap dalam mimpinya. Sementara di sebrang sana Deza tampak berfikir, kira-kira hadiah apa ya yang harus dia minta pada kekasihnya itu. Setelah cukup lama berfikir, Sebuah smirk tercetak jelas di bibir Deza. Deza menemukan sebuah ide yang pasti akan sangat menguntungkan baginya.
✧༺Amora༻✧
Kira-kira apa yang di rencanain Deza hayo? penasaran kan? Stay tuned for Amora's story until the end, okay?
KAMU SEDANG MEMBACA
Amora [End]
Teen FictionAmora Putri Devano. Seorang remaja berusia 17 tahun yang dengan berat hati harus merelakan masa mudanya demi menanggung kesalahan di masalalu yang berimbas pada kehidupannya di masa depan. Ia tidak mengerti mengapa takdir mempermainkan nya seperti...