"LO APA-APAAN BANGSAT?!" Teriak Dejun.
"Keluar juga lo" Ucap Deza sambil terkekeh.
"Maksud lo apa nyerang markas gua hah!!" Bentak Dejun.
"Hmm, gua cuma mau main-main aja sih." Ucap Deza dengan wajah tanpa dosanya.
"Cih, gua tau lo bukan tipikal orang yang main serang kalo tanpa ada sebab tertentu. Sekali lagi gua tanya ngapain lo kesini? Ngapain nyerang markas gua?!"
"INI KARENA LO UDAH BERANI DEKETIN CEWEK GUA ANJING!" Bentak Deza. Dejun yang mendengar itu hanya tersenyum miring dah berkata..
"Bukannya lo deketin Amora cuma buat balas dendam ya? Terus apa ini? Jangan bilang lo udah jatuh cinta sama Amora?" Deza yang mendengar itu terlihat sangat terkejut, tapi dengan cepat ia mengubah kembali ekspresi wajahnya.
"Itu bukan urusan lo, gua cuma gak mau mainan gua di sentuh sama orang lain." Ntah mengapa saat mengatakan itu Deza sedikit rasa bersalah. Tanpa Deza sadari ada seseorang yang menatapnya tidak percaya.
Sedangkan Alvaro yang mendengar ucapan Deza lantas bergerak mendekati Deza dan satu pukulan pun Varo layangkan pada wajah Deza.
BUGH!
"Sialan lo! Berani-beraninya lo jadiin adek gua mainan!" Sarkas Alvaro.
Deza memegang sudut bibirnya yang terasa nyeri dan sedikit mengeluarkan darah.
"Ini juga karena lo sialan!!" Ucap Deza penuh penekanan.
"Gua?" Tanya Varo.
"Iya! Lo itu penyebab kematian Yuri kalo lo lupa!!" Bentak Deza.
FYI Yuri itu mantan tunangannya Deza. Dia udah meninggal karena suatu kejadian.
"Y-yuri?"
"Iya Yuri! Yuri meninggal gara-gara lo bangsat!!" Deza mulai mendekat dan melayangkan beberapa pukulan pada Varo. Begitupun yang lainnya, semua saling serang dan saling menjatuhkan. Di saat Varo dan Dejun mulai kewalahan karena tidak seimbang nya pihak lawan, anggota King Lion yang lain pun datang dan langsung saja menyerang anggota Black Dragon.
Deza menyerang Dejun dengan membabi buta. Sedangkan Varo, saat ini ia sedang berhadapan dengan wakil ketua Black Dragon yaitu Marcel. Seseorang yang sedari tadi menyaksikan keributan itu mulai panik. Ia mencoba berfikir bagaimana cara melerai mereka semua. Akhirnya satu ide pun muncul di kepalanya, dengan segera ia menyalakan sebuah sound yang berbunyi seperti sirine mobil polisi. Tak lupa ia mengaktifkan mode full sound.
Semua orang yang ada di sana sontak terkejut mendengar suara itu. Mereka pun menghentikan kegiatan mereka dan mulai berhamburan menjauh dari sana. Sebelum pergi, Deza berkata penuh penekanan tepat di depan wajah Dejun.
"Urusan kita belum selesai!" Setelah mengatakan itu Deza pun pergi menyusul yang lainnya. Sementara anggota King Lion, mereka semua masuk ke dalam markas.
"Kalian pulang aja." Ucap Dejun pada seluruh anggotanya.
"Kecuali anggota inti." Lanjutnya.
Semuanya anggota pun pulang ke rumah masing-masing kecuali 7 orang yang saat ini masih berada di markas. Orang itu adalah Dejun, Alvaro, Angga, Jevan, Reno, Haikal dan Nathan.
"Ini gak bisa di biarin, berani-beraninya mereka serang markas gitu aja. Kita harus balas mereka." Ucap Dejun. Semua yang ada di sana setuju dan mengangguk.
"Gua khawatir banget sama Amora," Lirih Alvaro.
"Tenang aja kita bakal bantu lo." Ucap Dejun sambil memegang pundak Varo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amora [End]
Teen FictionAmora Putri Devano. Seorang remaja berusia 17 tahun yang dengan berat hati harus merelakan masa mudanya demi menanggung kesalahan di masalalu yang berimbas pada kehidupannya di masa depan. Ia tidak mengerti mengapa takdir mempermainkan nya seperti...