ARTHARA 32

12K 506 27
                                    

"𝙹𝚊𝚐𝚊 𝚛𝚊𝚜𝚊 𝚔𝚊𝚐𝚞𝚖 𝚖𝚞, 𝚋𝚊𝚝𝚊𝚜𝚒 𝚙𝚎𝚛𝚊𝚜𝚊𝚊𝚗𝚖𝚞 𝚜𝚎𝚋𝚊𝚋 𝚜𝚎𝚝𝚊𝚗 𝚜𝚞𝚔𝚊 𝚗𝚢𝚘𝚕𝚘𝚗𝚐 𝚜𝚝𝚊𝚛𝚝 𝚍𝚊𝚛𝚒 𝚜𝚒𝚝𝚞."

Hay! Selamat bertemu dengan Serly kembaliii!

Aku akhir-akhir ini sering sakit, gak tau kenapa.
Boleh..ngemis doa gak? Hihi

Semoga aku dan kalian sehat selalu ya❤
Terimakasih buat vote dan komen kalian🥰🐔

-Happy reading-

♡♥︎♡
Alex berjalan mondar mandir di depan ruang rawat Allarich dengan menggenggam erat ponselnya. Padahal baru beberapa hari ia tinggal bersama Amara dan anaknya namun ia sangat peduli terhadap mereka.

Sebelum ia kesini, ia sudah memerintahkan para bodyguard nya untuk mencari Amara.

"Arthur, lo kemana bangsattt?!" geram Alex mencengkeram kuat ponselnya hingga urat-urat lengannya muncul.

"Pantas aja Amara benci sama lo, brengsek! Sikap lo aja kayak gini! Ah sialan!"

Pintu ruang rawat milik Allarich terbuka, Alex dengan cepat mengalihkan pandangannya kepada dokter wanita di depannya.

"Bagaimana kondisi Al?!"

Wanita itu berusaha tersenyum kemudian menunduk hormat sekilas. "Mari ikut ke ruangan saya, Tuan Alex."

"Siapa yang menjaga Al di dalam?!" tegas Alex dengan wajah memerah.

"Ada satu dokter dan tiga suster berjaga di dalam, Tuan."

Alex menganggukkan kepalanya berusaha tenang, kemudian mengikuti langkah kaki dokter wanita itu.

"Bagaimana kondisinya sekarang, dok?"

"Seperti yang saya duga, Tuan kecil Allarich sepertinya di beri cetirizine mungkin saat ia minum susu atau saat ia makan?" dokter wanita itu menghela nafas lelah.

Alex menatap kosong kedepan. "Cetirizine?"

Dokter wanita itu menghela nafas pelan kemudian menyatukan tangannya diatas meja. "Seperti yang Tuan tau, cetirizine adalah antihistamin yang digunakan untuk meredakan gejala alergi seperti mata berair, pilek, mata atau hidung gatal, bersin, dan gatal-gatal lainnya. Dosis penggunaan cetirizine harus sesuai anjuran dokter dan tidak boleh asal."

"Efek samping dari obat ini yaitu salah satunya, mengantuk."

"Tapi, Allarich bahkan tidak bisa di bangunkan."

"Beberapa jam ke depan, Tuan Al pasti sadarkan diri, saat sadar nanti Tuan Al bisa jadi langsung muntah-muntah untuk mengeluarkan isi perutnya saat ini. Malahan itu bagus agar racun di dalam tubuhnya keluar."

Alex menyugarkan rambutnya kebelakang. "Ah, baiklah kalau begitu saya permisi, dok. Terimakasih."

Alex berjalan menuju ruang rawat milik Al kemudian duduk di sofa panjang yang ada di sana. Dokter dan tiga suster yang berjaga di sana langsung keluar saat di suruh oleh Alex.

ARTHARA (TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang