ARTHARA 38

8K 412 14
                                    

"Jangan pernah mencintai seseorang yang belum selesai dengan masa lalunya."

Happy Reading, sweety!

Jangan lupa vote, komen dan share cerita ini ya!

♡♥︎♡
3 hari berlalu...

Arthur menghela nafas pelan kemudian menghempaskan tubuhnya ke kursi kebesarannya. Ia menatap kesamping di mana disana ada orang yang sangat ia sayang tengah tertidur pulas.

Senyum lebar terbit di bibir tebalnya. Rasa lelahnya seketika melebur seketika saat menatap wajah anaknya tertidur di sofa.

"Sebentar lagi, Al. Daddy bakal bawa mommy ke sini, sebentar lagi.."

Tok tok

"Masuk."

Edward menunduk di depan Arthur sebagai tanda hormat. "Tuan, di ruang tunggu ada orang yang mencarimu atas nama Aaron, Justine dan Kylie."

"Bawa mereka ke ruang rapat, 10 menit lagi aku akan kesana."

"Baik, Tuan."

Arthur berjalan menuju Al yang berada di sofa, tersenyum tipis kemudian mengangkat Al ke dalam gendongannya membawa anaknya yang tertidur pulas itu kedalam kamar pribadi miliknya.

"Selamat tidur sayang, semoga mimpi indah," bisik Arthur di telinga mungil Al selepas itu mencium keningnya.

Arthur berjalan keluar dengan wajah datar miliknya, aura yang di keluarkan nya beberapa hari ini cukup menganggu para karyawan nya termasuk Clara yang mejanya berada tak jauh dari tempat Arthur berjalan.

Clara berdiri dengan menunduk hormat saat Arthur berjalan melalui mejanya. "Tuan Arthur!" panggil nya seraya berjalan dengan senyum paling menawan.

Arthur terus berjalan tanpa perduli jika kini Clara berjalan berdampingan dengannya.

"Thur, kamu kenapa?" bisik Clara tak terlalu keras.

Arthur mendengus sinis. Apa Clara ini memang tidak memiliki rasa malu? Padahal waktu itu Arthur sudah benar-benar membuatnya kena mental tapi kenapa wanita gila ini masih begitu ambisi untuk mendekatinya.

"Bukan urusan lo!" bentak Arthur kemudian berlalu memasuki lift menuju ruang rapat di lantai 4.

Clara mendengus sinis kemudian berbalik karena di tinggalkan oleh Arthur. "Ih, kenapa sih Arthur gitu banget ke gue?! Terkesan banget kalau dia benar-benar benci sama gue."

♥︎♥︎♥︎
Arthur menunduk sekilas kemudian berjalan menuju sofa lalu duduk disana. "Ada apa?" Arthur melirik ketiga orang di depannya.

Aaron menghela nafas pelan kemudian menyandarkan punggungnya seraya mengangkat satu gelas kecil berisi wine.

"Jelaskan maksud tujuan kita, Kylie."

Kylie menghela nafas pelan sehingga kini perhatian Arthur berfokus padanya membuat wanita itu cukup gugup. "Bagaimana jika kita bekerja sama saja Tuan Arthur?"

Arthur menyipitkan matanya. "Maksudnya?" apa yang di inginkan ketiga orang di depannya saat ini. Padahal baru beberapa hari yang lalu mereka hampir membunuhnya dan mengambil anaknya. Kenapa malah seperti ini?

"Apa rencana kalian agar aku menyerahkan Allarick kepada kalian?"

"Jangan salah paham, dude. Dengarkan dulu penjelasan temanku." potong Justine dengan menyesap vodka miliknya.

ARTHARA (TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang