"Tidak ada kesempatan kedua untuk orang yang sama!"
Siapa yang setuju quotes di atas?
Apakah kabar kalian semua teman-temankuu?!❤❤😻
Apakah aku baik sehingga Update secepat ini?!🥰🤭
Hehe, happy Reading!
Thank you for 70k readers♡♥︎♡
Arthur tidak berangkat ke kantor hari ini karena ia harus mempersiapkan diri untuk perjalanan bisnis ke Turki besok pagi.Sekarang sudah pulang tujuh pagi dan pria tampan itu baru saja bangun tidur. Ia merenggangkan tangannya. Pria dengan kaos putih celana hitam selutut itu berjalan menuju kamar mandi kemudian membasuh wajahnya.
"Apa yang di lakukan Amara sama Al sekarang ya?" senyum tipis terbit di bibir Arthur saat mengingat wajah Amara dan anaknya yang tersenyum di ingatannya.
Arthur berjalan menuju dapur, tak sengaja matanya menangkap sosok Amara dan Al yang tengah bermain di ruang tengah, pasti keduanya tak tau jika Arthur ada di rumah pagi ini.
Arthur bersembunyi di balik pilar besar dengan bibir yang terus menyunggingkan senyum tipis. "Cantik. Ah gue lupa kalau dia itukan model."
Arthur melengos menuju dapur, tak mau menganggu kesenangan ibu dan anak itu. Arthur memakan sarapan paginya dengan khidmat.
"Sebelum gue pergi untuk dua bulan ke depan, apa gue ajak anak gue jalan-jalan aja ya hari ini?"
Arthur tertawa sebentar kemudian berdiri dari duduknya. "Ide bagus."
"Hay anak Daddy!" sapa Arthur mengambil duduk di sebelah Amara yang tengah mengajarkan Allarich berhitung.
Tubuh Amara reflek menegang dan menjauh, sebelum tangan besar menahan lengannya. "Duduk dulu sebentar," lirih Arthur dengan lembut.
Amara menggeleng, tetap kekeuh menjauh dengan membawa Allarich di sisinya.
Allarich menatap keduanya dengan sorot mata sendu. "Al, sini!" panggilnya lirih membuat anak itu berhenti kemudian menatap kearahnya dengan wajah cemberut.
"Mommy! Al pengen sama om Arthul!" ujar Al tiba-tiba membuat jantung Amara berhenti berdetak sebentar.
"Al!" bentak Amara tak sadar membuat Al beringsut menjauh, seumur hidupnya Amara tak pernah marah dan membentak nya.
Arthur berjalan mendekat kemudian menarik Al menjauh ke belakang tubuhnya, ia menatap Amara tajam sedetik kemudian matanya melembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARTHARA (TERBIT)
أدب المراهقين(END) FOLLOW SEBELUM BACA! DON'T COPPY MY STORY, BABE♥ "kak Arthur, aku hamil." "Hm?" "Kakak bakal tanggung jawab, kan?" "Gak mungkin! Minggu depan gue tunangan!" "Apa?" ________ Amara tak mengerti lagi dengan takdir yang diberikan Tuhan untuknya...