"Lelaki yang baik tidak akan bermain-main dengan kata cinta, sebab dia tahu bahwa kata cinta menuntut pertanggungjawaban."
Hellow!
Jangan lupa vote dan komen buat ramein ya🙏🤯
♡♥︎♡
"Mommy mau makan itu, Al enggak mau makan sayul telus," rengek Al tidak bisa diam di pangkuan Arthur.Amara yang berada di sebelahnya hanya tersenyum kecil. "Mau makan ayam goreng ya?"
"Iya, dikit aja enggak papa." Amara dan Arthur tertawa mendengarnya.
"Mommy!"
Amara menjawab dengan deheman karena ia juga tengah menyantap makan siangnya. "Hm?"
"Sekarang Al bolehkan panggil Om Althul dengan sebutan Daddy?"
Amara hampir saja tersedak mendengarnya, sedetik kemudian mengangguk malu-malu. "Up to you, sayang."
Al tersenyum kemudian mendongak menatap Arthur yang bengong menatap mommy yang tengah makan. "Daddy!"
"Eh, ya?"
"Belangkatnya sekalang aja, Al enggak sabal jalan-jalan sama Daddy dan Mommy!"
"Habisin makanannya dulu dong, boy."
"Udah kenyang enggak bisa di paksa lagi, Dad!" rajuk Al melipat kedua tangannya di depan dada.
"Di meja makan enggak boleh berisik, Al!" tegur Amara dengan tangan melap bibir anaknya menggunakan tisu.
"Tuh dengerin ucapan Mommy!" ejek Arthur kemudian mengangkat Al berjalan menjauhi ruang makan di ikuti oleh Amara di belakangnya.
"Ganti baju dulu baru boleh pergi jalan-jalan beli es krim!" ujar Amara.
Arthur berhenti sampai Amara berada di sampingnya Ia meletakkan satu tangannya di pinggang Amara.
"Kamu ikut juga ya?" Arthur menoleh dengan senyuman.
Amara tersenyum tipis. "Boleh juga."
"Yey, mommy mau ikut!"
"Aduh, aduh belum juga jadi pengantin udah mesra-mesraan aja,"
Amara segera menjauhkan dirinya dari Arthur dengan pipi yang memerah malu. "Enggak kok, kak."
"Enggak kok kak apaan! Jelas-jelas tadi kakak lihat kalia-"
"Syuttt!" potong Arthur. "Udah jangan di lanjutin, Ra ayo" tangan besar Arthur menggengam tangan Amara dan membawanya pergi dari hadapan Aaron yang melongo tak percaya.
"Kalau tau gini sifat si Arthur gak bakal gue kasih restu biar mereka dua bisa balikan gini, cih!"
"Amara juga mau-mau aja, dasar bucin!"
♡♥︎♡
Amara menyisir rambut anaknya dengan senyuman dibibirnya. "Gantengnya anak Mommy!"Al tersenyum malu-malu sambil menatap pantulan dirinya dan Amara dari kaca rias di depannya. "Maacih, mommy juga cantik banget kayak bidadali!"
![](https://img.wattpad.com/cover/308410913-288-k106511.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ARTHARA (TERBIT)
Fiksi Remaja(END) FOLLOW SEBELUM BACA! DON'T COPPY MY STORY, BABE♥ "kak Arthur, aku hamil." "Hm?" "Kakak bakal tanggung jawab, kan?" "Gak mungkin! Minggu depan gue tunangan!" "Apa?" ________ Amara tak mengerti lagi dengan takdir yang diberikan Tuhan untuknya...