(END)
FOLLOW SEBELUM BACA!
DON'T COPPY MY STORY, BABE♥
"kak Arthur, aku hamil."
"Hm?"
"Kakak bakal tanggung jawab, kan?"
"Gak mungkin! Minggu depan gue tunangan!"
"Apa?"
________
Amara tak mengerti lagi dengan takdir yang diberikan Tuhan untuknya...
"Sekalinya terjadi, sangat sulit untuk di sesali."
Gimana? Udah 1 minggu ya gue gak up? I'm sorry, friend. Satu minggu kemarin sibuk karena ada acara keluarga. Dan minggu ini bakal sibuk belajar karena gue bkl ikut KSN kimia tanggal 23 nanti😤
Dan terimakasih semuanya buat dukungan dan dorongan kalian biar gue tetap semangat, maaf gak bisa balas satu persatu.🙏😭 Intinya kalian semua itu benar-benar memotivasi aku🤩
Dan sekali lagi aku tekanin, skrg aku nulis bukan buat cari duit, terbit atau apa, tapi skrg aku nulis sbg hobi. Aku gak janji bisa up cpt, aku hrs kejar prestasi guna buat ortu bangga. Itu aja.
Oke, happy reading.
♡♥︎♡ 4 tahun kemudian...
Tak terasa waktu berlalu begitu cepat dengan tak terduga. Sama halnya dengan gadis cantik yang berpakaian serba hitam yang menunjukkan lekuk tubuhnya tengah berpose di depan kamera.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Done, thanks for the photoshoot today, Adelina," ujar salah satu photograper disana dengan senyuman.
Gadis bernama Adelina itu menghela nafas lega kemudian tersenyum dan mengangguk lalu duduk di salah satu sofa di sana. "Capek," ringisnya dengan menghapus keringat yang mengalir dari pelipisnya.
Kini gadis itu sudah berganti pakaian di ruang ganti dengan pakaian yang ia kenakan saat pergi ke sini. Ponsel di sakunya bergetar membuat gadis cantik itu cepat-cepat merogoh sakunya.
My Son🐻❄️ is calling...
Sebelum mengangkat teleponnya, gadis itu menghela nafas dan tersenyum tipis.
"MOMMY! HUAAA!"
Gadis itu sontak menghela nafas gusar, ia memejamkan matanya berusaha sabar.
"Ada apa, Al?" ujarnya dengan lembut.
"Puyang, mom!"
Nada tegas balita di seberang sana membuat gadis cantik yang memiliki nama lengkap Amara Adelina Davisa itu tersenyum.
"Al you know? Mom sedang bekerja, dear," ujar Amara seraya berjalan menuju parkiran, karena seseorang sudah menjemputnya.
"Mom jahat! Ay mohon cepat puyang! Hiks hiks"
Amara melotot kan matanya mendengarkan anak semata wayangnya menangis di sana. "Tunggu sebentar ya, sayang."