"Ditahan sesak, di ungkapkan bisa merusak."
Thankyou udah baca.
Sy cepat up ya?🥰👆Selamat menikmati kisah mengharukan ini🥰🙏
-Happy reading-
♡♥︎♡
Amara menggeliat kan tubuhnya, perlahan bulu mata lentik itu bergerak dan terpampang lah mata indah dengan iris cokelat yang berusaha terbuka."Where?"
Amara menginjakkan kakinya pada lantai, ia merasakan melayang saat menginjak ubin tersebut. Ia mengalihkan pandangannya kearah jendela di sebelahnya.
"Apa ini?!" jantung Amara berdetak kencang kemudian mendekat ke jendela itu serta menyentuh permukaan kacanya. "Aku ada di jet pribadi siapa?!"
Bibir Amara bergetar kemudian cepat mengalihkan pandangannya kearah televisi yang menyala yang menempel pada credenza. Karena itu ia bisa menyimpulkan jika ia tidak berada di pesawat biasa namun jet pribadi orang kaya raya.
"Dimana anakku?!" Amara memukul bantal ke wajahnya yang tengah menangis. "Kemana aku akan di bawa?! Siapa yang membawaku?!"
"Oh Tuhan, penderitaan macam apalagi ini.."
Ceklek.
"Oh mio caro, sei sveglio?" (oh, sayang kau sudah bangun?)
Amara mengalihkan pandangannya kebelakang, matanya seketika menyipit menatap pria tampan yang ada di depannya. Matanya sedikit familiar di mata Amara.
"Who are you? Did you take me, sir?"
"Of course, I came to love you. I'm tired of holding this love alone." (tentu saja, aku datang membawakan cinta untukmu, aku lelah dengan cinta sendirian ini)
Pria dengan masker hitam itu menyeringai senang kemudian mendekat kearah Amara yang mundur hingga menubruk jendela kaca di belakangnya. "Tebak siapa aku, baby!"
Amara meremas sprei abu-abu itu dengan kuat. "Aku tak mengenalmu! Tolong antar aku pulang!"
"Baiklah." Pria itu mendekat kemudian mengelus rambut hitam bergelombang Amara. "Aku akan mengantarkanmu ke rumah yang sebenarnya!"
"Antar aku pulang, ku mohon.." lirih Amara dengan menyingkirkan tangan pria itu di rambutnya. "Anakku perlu diriku, anakku menunggu dirumah. Kau mungkin salah orang, tolong kembalikan aku..."
Tatapan pria itu tajam, semakin tajam. Tangan kekarnya mengangkat dagu Amara agar menatap kearahnya.
"I take you back to the real place, where it's just you and...me," bisik pria dengan jas hitam itu di telinga Amara kemudian mengelus leher jenjang wanita itu. (Aku akan membawamu kembali ke rumah yang sebenarnya, dimana hanya ada kamu dan aku)
♡♥︎♡
Istanbul, Turki. 19.25Arthur memejamkan matanya berkali-kali, berusaha fokus kepada clien yang ada di depannya. Pikirannya tiba-tiba berubah rumit dan tidak nyaman. Berkali-kali ia menatap ponsel yang ada di depannya, berharap ada sesuatu baik menghampiri layar pop-up di ponselnya setidaknya mengurangi ketidaknyamanannya di hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARTHARA (TERBIT)
Fiksi Remaja(END) FOLLOW SEBELUM BACA! DON'T COPPY MY STORY, BABE♥ "kak Arthur, aku hamil." "Hm?" "Kakak bakal tanggung jawab, kan?" "Gak mungkin! Minggu depan gue tunangan!" "Apa?" ________ Amara tak mengerti lagi dengan takdir yang diberikan Tuhan untuknya...