(END)
FOLLOW SEBELUM BACA!
DON'T COPPY MY STORY, BABE♥
"kak Arthur, aku hamil."
"Hm?"
"Kakak bakal tanggung jawab, kan?"
"Gak mungkin! Minggu depan gue tunangan!"
"Apa?"
________
Amara tak mengerti lagi dengan takdir yang diberikan Tuhan untuknya...
"Kita akan selalu di paksa menerima suatu keadaan tanpa di mintai persetujuan."
🥰
Happy Reading, sweety!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
♥︎♡♥︎
Di pagi hari minggu yang cerah ini, Clara sudah terbangun lebih awal sejak pukul 05.30. Padahal ia tak mungkin kerja di hari libur seperti ini.
Clara memoleskan bedak tipis di wajahnya lalu tersenyum miris. "Aku akan mengunjunginya hari ini."
Kini Clara sudah siap dengan pakaian serba hitam miliknya. Ia berjalan kearah nakas, kemudian mengambil figura yang berisi foto 4 orang yang sedang tertawa bersama.
Satu wanita dan tiga pria. Di saat itu, ia masih di jadikan ratu oleh ketiga pria yang salah satunya adalah kekasihnya yang tempramental.
Ia mengelus salah satu pria yang tertawa seraya menatap Clara dengan tatapan lembut. "Aku rindu kamu."
Ia membalikkan figura itu lalu terpampang lah nama dari masing-masing orang di foto tadi.
Kafael, Arthur, Clara, dan Agam.
♡♥︎♡
Clara mengelus batu nisan yang terpampang di depan matanya. "Hay, sayang." Clara menepuk tanah itu tepat di bagian dada.
"Apa kabar kamu di sana? Pasti baikkan. Rindu banget sama kamu, udah satu tahun dua bulan kita gak ketemu." Clara mengusap airmata yang mengalir di kedua pipinya. Ia menunduk kemudian menutup wajahnya.
"Kamu memang bukan cinta pertamaku, tapi kamu orang pertama yang bisa buat aku nyaman dan merasa di hargai. Maaf, gak pernah bisa balas perasaan kamu selama ini, bahkan sampai kamu udah gak ada di dunia ini."
Clara kembali mengusap baru nisan tersebut. "Aku sayang banget sama kamu, Agam tapi aku cintanya cuma sama Arthur. Maaf."
Clara memeluk sekilas batu nisan itu. "Terimakasih banyak udah temanin aku dulu selama empat tahun, Agam. Itu kenangan paling indah yang gak akan pernah bisa aku lupa. Aku sayang banget sama kamu."
"Kamu dulu cinta banget sama aku, kamu janji bakal buat aku bisa lupain Arthur dan mencintai kamu seutuhnya. Tapi kamu malah tinggalin aku sendiri, bahkan disaat aku belum sepenuhnya bisa melupakan cinta pertama aku."
Clara menepuk dadanya yang sesak. "Cinta yang kamu beri ke aku, gak akan pernah bisa terganti dengan apapun. Tapi perasaan gak bisa bohong kalau aku memang se cinta itu sama Arthur."