garis cinta(part 45)

21 5 0
                                    

#GARIS_CINTA

#PART_45

*Sorry Typo


.

.

Tap tap tap

Suara sepatu Diah terdengar kala ia menuruni anak tangga membuat semua atensi langsung tertuju padanya.

Malam ini Diah mengunakan baju berwarna biru di hiasi dengan manik-manik, sandal berwarna putih dengan hak yang tak terlalu tinggi di padu dengan rambut yang di gerai dan make up sedikit biar terkesan tak pucat.

"Gimana penampilan Diah?" tanya Diah.

"Ampun Anak Ayah cantik banget persis kayak putri raja," puji Ayah.

"Ini Anak Bunda cantik banget," kagum Bunda.

"Cucu Oma ini selalu cantik dimana pun itu," ucap Oma

"Princess ya Abang ini nggak dandan aja udah cantik apalagi dandan bisa pangling semua orang," ucap Farhan.

"Tuan Putri emang selalu keliatan cantik dalam segi apapun," timpal Ricky.

"Sempurna banget mirip sama bidadari," tambah Gilang.

"Cantik sih," ucap Shandy sambil mengelilingi Diah.

"Tapi tetap kek bocil," lanjut Shandy seraya terkekeh.

"Bang Sen," kesal Diah.

"Hey lu itu bakal tetap jadi bocil di mata Abang nggak akan pernah berubah," ucap Shandy membuat Diah tersenyum paksa dan Shandy ia langsung terkekeh karena menurutnya tak membuat Diah kesal sehari pun pasti ada kurang nya.

"Makasih Kak Fina Kak Melda kalo tanpa Kakak mana bisa Diah dandan sesempurna ini," ucap Diah.

"Kamu itu emang udah cantik nggak perlu lama dandanin kamu beh cantiknya udah berseri-seri," ucap Fina.

"Bener banget cuma di dandani set set hasilnya udah sesempurna ini, iyalah kan Diah." tambah Melda.

Atensi mereka langsung berpindah saat terdengar ada yang menekan bel.

"Pasti Fenly udah datang tuh kita temuin yok," ajak Bunda yang di balas anggukan singkat dari Diah.

Sebenarnya Diah tidak ingin berangkat bareng Fenly. Tapi, jika ia menolak itu berarti ia tidak akan bisa pergi ke acara nya Sinta.

Fenly menetap Diah dengan kagum seraya mengukir senyum tipis saat melihat Diah membuat Diah memperhatikan penampilannya apakah ada yang salah dengan penampilan nya? tapi tadi ia tak mendapatkan komen yang buruk.

"Adek kita cantik ya Fen sampek lo natap Diah kayak gitu," tanya Shandy sambil menyenderkan tangannya pada bahu kanan Fenly.

"Hah," bingung Fenly membuat mereka terkekeh.

"Ah udah yok berangkat keburu malam," ajak Diah.

"Ya sudah hati-hati ya jangan kemalaman pulangnya dan harus ingat waktu," ucap Bunda.

"Iya Bun," kompak Fenly dan Diah.

"Jagain ya Fen," peringat keluarga Kusuma.

"Iya," jawab Fenly sebelum melajukan mobil meninggalkan pekarangan rumah Keluarga Kusuma.

***

Di Acara Ultah Sinta

Alun, Mutiara dan Yanti baru saja sampai dan tentu mereka bersama Fajri, Fiki dan Zweitson.

"Diah belum datang juga ya?" ucap Alun sabil mengedarkan pandangan nya.

"Mungkin Diah lagi di perjalanan," ujar Yanti.

"Semoga Diah diizinin buat keluar," harap Mutiara.

"Iya," kompak Alun dan Yanti.

Sebuah mobil berwarna kuning berhenti tepat di dekat mereka dan sudah di pastikan itu adalah mobil Bella and the geng.

"Sayang," senang Reni yang langsung m4m3l*k Reni dan tentu di balas oleh Fajri. sedangkan Kya ia langsung mendekat pada Fiki dan Nia ke Zweitson sedang kan Bella ia hanya celingak-celinguk mencari Fenly.

"Cantik banget udah ada milik nya belum nih?" tanya Fajri.

"Udah ada apa belum ya?" ujar Reni seakan berpikir.

"Udah lah kan milik Fajri," ucap Fajri sambil mencubit gemas hidung Reni membuat Reni terkekeh.

"Nia lepas gue risih," ucap Zweitson.

"Ih Beby kok gitu sih," cemberut Nia.

"Yank aku cantik nggak malam ini," tanya Kya.

"Cantik  dan selalu cantik," puji Fiki membuat senyum Kya semakin mengembangkan.

"Fenly kemana? kok belum datang?" tanya Bella.

"Tuh Fenly baru datang," jawab Fiki saat sebuah mobil berwarna putih berhenti tepat di dekat mereka.

Bella mengepal erat kedua tangan nya saat melihat Diah turun dari mobil Fenly.

"Lo g****n banget sih ngapain lo dekat-dekat Fenly!" bentak Bella sambil mendorong Diah membuat Diah mundur beberapa langkah.

"Apaan sih Bell," kesal Diah.

"Bell lo nggak usah keterlaluan gitu dan ngapain lo dorong-dorong Diah," kesal Alun.

Bella hanya memberikan tatapan sinis pada Diah and the geng lalu langsung pergi bersama gengnya dan tentu bersama Fenly and the geng.

"Diah lo nggak papa kan?" tanya Mutiara.

"Aman kok," jawab Diah.

"Lo cantik banget Diah sempurna," puji Yanti.

"Eum makasih dan kalian juga sempurna," ucap Diah.

"Thank you," kompak Alun, Mutiara dan Yanti.

"Yes," jawab Diah.

**

Di tempat cetring

"Bang Vano tadi Sherina liat Diah," ucap gadis bernama Sherina

"Dimana?" tanya Revano.

"Di depan Bang dan Diah cantik banget," jawab Sherina

"Sama siapa?" tanya Revano.

"Sama temen-temen nya Bang. temen-temen nya juga cantik-cantik banget  Sherina jadi pangling liat mereka," ucap Sherina

"Hey kamu itu juga cantik," ucap Revano.

"Makasih Bang, Sherina sayang banget sama Abang," ucap Sherina

"Abang juga sama Sherina," jawab  Revano




Maaf ya kalau part yang ini ngacak kalian bisa part 45 terlebih dahulu ya baru part 46🙏🙏

Garis cintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang