garis cinta (part 42)

21 5 0
                                    

#GARIS_CINTA

#PART_42

.

.

Taman menjadi tujuan Mutiara dan Yanti setelah obrolan dengan Reyhan and the geng nya tadi.

"Lo mikirin apaan Ra" tanya Yanti saat mereka telah duduk di bangku taman

"Ucapan Rey dan teman-teman nya tadi" jawab Mutiara

"Maksudnya lo percaya gitu sama ucapan mereka? ayolah Ra nggak usah ikut-ikutan mereka deh!" ucap Yanti

"Duh Yan lo mikir nggak kalo Fenly dan teman-teman nya itu aneh banget sikap mereka beda banget wajar kan kalo gue mikir yang sama kayak Rey dan yang lain" ujar Mutiara

"Beda nya dimana nggak usah asal nuduh kalo nggak bukti" ucap Yanti

"Fenly kenapa dia nerima Diah padahal kan mereka selalu aja berantem, Fajri kenapa dia tiba-tiba ngumumin kalo Alun adalah pacar dia, Fiki dia juga aneh banget nggak kayak dulu dan Soni dia juga sama kan" jelas Mutiara membuat Yanti langsung berpikir

"Ah tau deh pusing" ucap Yanti  yang langsung pergi meninggalkan Mutiara

"Gue harus cari tau gimana pun caranya" monolog Mutiara sebelum pergi meninggalkan tempat itu dan menyusul Yanti.

***

Zweitson baru saja sampai di rumah pohon dimana tempat 3FZK sering berkumpul. Zweitson segera menaiki tangga satu persatu dan tentu itu membuat Fenly dan Fiki kaget.

"Son" kaget Fenly dan Fiki yang di balas deheman dari Zweitson

"Lo kok disini bukannya lo..." Fiki tak melanjutkan ucapannya saat

"Gue gak jadi keluar dari 3FZK" sela Zweitson membuat Fenly dan Fiki senang mendengar nya tapi juga bingung

"Kita semua senang dengar nya tapi karena apa" tanya Fenly namun Zweitson tak menjawab

"Gara-gara rekaman video yang Aji kasih ke lo Son atau bukan?" tanya Fiki

"Rekaman video" beo Fenly

"Iya waktu itu Fajri ngajakin gue buat datang ke sekolah malam-malam cuma buat ngambil rekaman video saat kita merencanakan buat naklukin mereka kan kita ngomongin itu di perpustakaan nah Fajri waktu itu cuma bilang buat ngilangin jejak" jelas Fiki

"Jadi bener apa yang dibilangin Fiki Son? kalo lo nggak jadi keluar gara-gara di ancam sama Fajri atau lo memang nggak mau keluar" tanya Fenly

"Dua-duanya" jawab Zweitson membuat Fenly dan Fiki mengangguk paham.

***

Sore ini Fajri dan Alun masih berasa di rumah sakit tapi tak berada di ruangan sang Papa melainkan di taman rumah sakit. Alun masih setia dengan tangisan nya sedang kan Fajri ia masih mencoba menenangkan Alun.

"Udah Lun nggak usah nangis seharusnya lo berdoa biar bokap lo cepat sembuh" ucap Fajri sambil mengusap bahu Alun

"Gu-gue berharap Papa cepat sembuh Ji tapi kenapa Papa malah tambah drop" isak Alun terbata-bata

Tadi saat mereka di sana dokter yang selama ini merawat Rian ( Papa Alun ) mengatakan jika keadaan Rian semakin membaik tantu hal itu membuat Alun dan Ani ( Mama Alun ) merasa sangat senang namun siapa sangka tiba-tiba kebahagiaan itu tak lama karena Rian tiba-tiba sulit bernafas dan dinyatakan kembali kondisinya semakin drop.

"Iya Lun gue paham sama perasaan lo tapi lo harus tetap sabar nunggu sampai bokap lo sembuh"

"Gue juga selalu sabar tapi sampai kapan Ji gue udah nggak kuat"

Garis cintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang