garis cinta(part 62)

14 3 0
                                    

#GARIS_CINTA

#PART_62

*Sorry Typo 🙏🙏🙏

"Aduh ini kenapa  mereka nggak ada yang bisa di telpon sih dan kenapa juga nggak ada jemputan buat gue?"kesal Diah.

"Lo kenapa kok keliatan kesal gitu dan Abang-abang lo mana? kenapa lo belum pulang?"tanya Fenly.

"Ponsel mereka nggak ada yang aktif dan nggak ada jemputan juga," jawab Diah membuat Fenly mengangguk.

"Pesan taksi aja deh biar cepat," gumam Diah yang bisa didengar oleh Fenly dan dengan cepat Fenly merampas ponsel milik Diah.

"Nggak usah pesan taksi biar gue yang ngantarin lo pulang dan nggak usah banyak penolakan," ucap Fenly membuat Diah pasrah.

***

Alun melangkah menelusuri koridor menuju parkiran.

Kenapa dan ada apa?

Pertanyaan itu sangat kuat menggema dan sungguh Alun ingin tau jawabannya secepatnya.

Alun menghentikan langkah nya saat sebuah tangan merentang menghalanginya dan itu berasal dari Fajri.

"Lo tuh kenapa sih? kenapa lo selalu aja ganggui kehidupan gue!" kesal Alun.

"Lo tuh yang kenapa? kenapa lo nggak berhenti ataupun merespon panggilan gue?" ujar Fajri.

"Oke aja kalo tentang gue. Tapi, kenapa lo nggak nyahut panggilan buk Arumi?" lanjut Fajri. 

"Emang lo tadi  manggil gue? kok gue nggak sadar sih? dan dimana buk Arumi gue harus nyamperin buk Arum," ucap Alun panik.

"Udah lo santai aja tadi buk Arumi mau ngasihin ini sama lo dan gue juga udah jelasin sama buk Arum jadi buk Arum nggak bakal marah sama lo," ucap Fajri.

"Makasih ya Ji," ucap Alun.

"Iya nggak pa-pa dan kenapa kok tadi lo nggak nyadar gitu kalo ada yang manggil lo?"tanya Fajri.

"Ayank ayok kita pulang dan ngapain kamu sama dia," tanya Reni dengan nada tak suka dan menghentikan niat Alun untuk menjawab pertanyaan dari Fajri.

"Sorry ya tadi gue mau ngasih sesuatu dan itu titipin dari buk Arum makanya gue sama Alun," jawab Fajri.

"Owh gitu ya udah yok pulang," ajak Reni lagi.

"Baik lah ayok kita pulang," jawab Fajri bersikap semanis mungkin dengan Reni karena takut akan ancaman yang Reni berikan.

"Kalo cowok playboy emang selamanya bakal kayak gitu nggak bakal pernah berubah," gumam Alun sebelum melanjutkan perjalanannya.

***

"Lo seriusan nggak mau mampir dulu Fen dan pasti Abang-abang gue bakal bilang makasih deh karena lo udah nganterin gue," tanya  Diah memastikan karena Fenly menolak untuk tidak mampir.

"Iya gue harus buru-buru ke rumah Bella jadi gue duluan," ucap Fenly yang langsung pergi bukan tanpa alasan Fenly ingin ke rumah Bella ia hanya takut jika Bella sampai membocorkan semua rahasianya lebih tepat nya ia takut Diah sampai tau dan marah dengannya.

"Buat apaan lo nyariin dia lagi?! emang lo lupa kata Ayah apa? kalo lo lupa biar gue ingatin ya, Ayah bilang kita semua nggak boleh lagi nyari tau tentang dia dan kenapa lo masih nyari dia!"ujar Shandy menggelegar memenuhi ruang keluarga.

"Bang Han jawab pertanyaan kita! kita selalu dukung dan nurut apa yang Bang Han katain tapi nggak untuk ini Bang, kita nggak suka Bang masih nyari tau tentang dia!"  ujar Ricky.

"Dia adik gue dan adik kalian juga dan udah sepantasnya Vano disini dan tinggal sama kita!" jawab Farhan dengan tegas.

"Nggak di keluarga kita cuma ada Bang Han, Bang Sen, Gue, Ricky dan adik kita Diah udah sampe situ aja tentang dia dia bukan siapa-siapa di keluarga kita!" ucap Gilang tak kalah tegas.

"Kita semua nggak setuju sama pendapat lo Han jadi berhenti cari tau tentang dia!" ujar Shandy.

"Udah kalian semua bisa diam dulu nggak! kalian biasa ngomong baik-baik jangan ribut kayak gini nggak enak didengar sama orang lain!" ucap Fina sedari tadi melerai begitupun dengan Melda, Amel dan Reyna. Tapi, untung saja Mitha sedang main keluar bersama Maid jadi anak itu tak harus mendengar keributan ini.

"Bener tuh kata kalian kan biasanya selalu bicara masalah kalian dengan tenang kenapa sekarang nggak sih," timpal Melda.

"Pokoknya gue tetap sama keputusan gue kalo gue bakal tetap nyari Vano!"ucap Farhan tak terbantah.

"Kalo lo sama keputusan lo kita juga sama keputusan kita yaitu ngehalagin lo biar bisa nggak nyari tau tentang dia," ucap Shandy tak mau kalah.

"Diah!" panggil Reyna yang baru menyadari jika Diah berdiri di ambang pintu dan tak lupa air mata gadis itu mengalir membasahi pipinya sungguh Diah tak pernah membayangkan ini semua membayangkan Abang-abang yang ia kenal sedari dulu yang selalu akur tak pernah ada keributan sedikit pun sekarang sedang bertengkar hebat bahkan Diah tak tau sejak kapan keributan itu di mulai yang ia tau tau ia hanya kecewa.

Panggilan dari Reyna langsung mengalihkan atensi mereka bahkan dengan cepat Fina, Melda, Amel dan Reyna menghampiri Diah sedangkan Farhan, Shandy, Gilang dan Ricky mereka masih terdiam di tempat sambil meredam emosi yang masih menguasai bukan tak ingin mereka menghampiri Diah tapi? ya sudah lah sangat sulit berbicara jika dengan emosi yang masih menguasai.

"Dek kapan pulang kok nggak ngabarin dulu padahal Kakak berencana buat jemput kamu lo di sekolah kan kakak udah lama nggak jemput kamu di sekolah,"ucap Amel sambil mengusap bahu Diah.

"Kamu pulang sama siapa Dek sama temen-temen kamu atau sama Fenly atau yang lainnya? bukan naik taksi kan Dek?"tanya Reyna.

"Diah pulang sama siapa?"tanya Farhan menghampiri diikuti Shandy, Gilang dan Ricky  saat mereka merasa cukup tenang.

Diah hanya menatap mereka satu persatu lalu menggeleng. "Diah nggak pernah mikir bahkan nggak pernah ngebayangin ini tapi ... tapi sekarang Diah akuin kalo Diah kecewa sama kalian," ujar Diah kepada semua Abangnya.

"Di-" belum sempat mereka menyelesaikan ucapan itu Diah lebih dulu berlari menuju kamarnya.

"Lo liat kan Han! liat ini semua gara-gara lo!"ujar Shandy.

"Kalian tuh bisa berhenti nggak! dari tadi gue udah bilang berhenti ya berhenti! kalian tuh sama aja sama-sama egois dan mentingin diri sendiri! liat sekarang!" Fina langsung pergi menyusul Diah diikuti Melda, Amel dan Reyna.

"Iky nggak mau egois dan yang ada dipikiran Iky sekarang cuma Diah jadi Iky hanya mentingin Diah. Tapi, Iky tetap sama keputusan Iky yang pertama dan Iky harap Bang Han bisa penuhin kemauan kita," ucap Ricky sebelum melangkah menuju kamar Diah dikuti Gilang.

"Kalo lo mau marah serah tapi yang ada dipikiran gue sekarang cuma Diah," ucap Farhan yang langsung pergi.

Shandy ia masih menatap Farhan dengan tatapan nyalang bak elang yang sedang menemukan mangsanya. "Gue bakal halangin lo Han!" gumam Shandy.

Shandy mengepal erat kedua tangannya. 'Revano lo belum hadir aja udah ngancurin keluarga gue apalagi waktu Lo hadir,' batin Shandy. 

***

"Satu tepuk banyak nyamuk yang m4t1 dan sekali dayung seribu pulau terlampaui," ujar Tio sambil tertawa.

"Keluarga itu akan hancur." Tio membakar photo keluarga Kusuma,"Seperti abu." lanjutnya saat photo itu hangus terbakar dan tak menyisakan apa-apa bahkan abu itu pun sekali tiup langsung berterbangan.

Garis cintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang