garis cinta(part 39)

23 6 0
                                    

#GARIS_CINTA

#PART_39

.

.

RS

Kini  Ayah, Farhan, Shandy, Gilang dan Ricky sedang berada di  salah satu kamar di RS menunggu Diah yang belum juga sadarkan diri karena pingsan tadi di tambah efek obat yang dokter beri tadi. Dokter mengatakan jika Diah baik-baik saja dan kemungkinan besar Diah juga bisa pulang hari ini juga setelah ia bangun sedangkan Amel dan Reyna mereka sudah pergi ke rumah keluarga Kusuma untuk memberi kabar tentang Diah

"Duh kok Diah belum sadar juga ya? apa perlu Gilang panggilin dokter biar Diah bisa diperiksa lagi" cemas Gilang sedari tadi sambil mondar-mandir

"Gilang kamu bisa berhenti tidak kalo kamu selalu mondar-mandir  buat Ayah pusing saja melihatnya" omel Ayah

"Duh Yah Gilang tuh panik jadi pantas kalo Gilang mondar-mandir" bela Gilang

"Kita juga panik tapi nggak mondar-mandir kayak setrikaan juga kali" protes Shandy

"Kalian bisa diem nggak nanti Diah malah terganggu" lerai Farhan kerena sudah jengah dengan mereka bertiga yang selalu saja ribut di kondisi apapun

"Sabar Bang" ucap Ricky menenangkan

Ya jika sudah seperti ini hanya Farhan dan Ricky lah yang paling tenang dan tidak ribut sedangkan Ayah, Shandy dan Gilang selalu saja ribut meskipun sebenarnya Ayah melakukan itu hanya agar tak membuat anak-anaknya terlalu khawatir dan yang ia lakukan juga sebenarnya juga mewakilkan perasaannya

"Eugh" leguh Diah saat tersadar dari pingsannya dan mengalihkan atensi mereka semua pada Diah dan membuat mereka bernafas lega

"Dek kamu udah sadar kepala kamu pusing nggak? terus kamu butuh apa?" tanya Shandy

"Pusing." hanya itu kalimat yang Diah keluarkan, Farhan langsung membatu Diah untuk duduk saat Diah mencoba untuk duduk

"Kamu minum dulu ya biar pusingnya sedikit mereda" ucap Ricky sambil menyodorkan air putih pada Diah dan membuat Diah meminumnya sedikit

"Udah" tanya Ricky yang dibalas anggukan dari Diah

"Anak Ayah udah baik-baik aja kan? atau masih sakit" tanya Ayah

"Diah udah baik-baik aja kok cuma sedikit pusing aja" jawab Diah membuat semua kembali bernafas lega

"Kan udah di bilangin kalo kondisi kamu kurang baik nggak usah sekolah akhirnya pingsan gini kan? kamu jangan bikin kita khawatir gini Dek paham nggak" ucap Farhan menasehati membuat Diah menunduk

"Bang Han" peringat Gilang membuat Farhan menghela nafas dan langsung membawa Diah kedalam dekapannya

"Maaf ya Abang nggak sengaja" ucap Farhan sambil mengelus lembut rambut Diah

"Maaf karena Diah selalu bikin kalian susah" ujar Diah saat tak lagi dalam dekapan Farhan

"Nggak kok kamu nggak bikin kita susah dan nggak pernah bikin kita susah kan emang udah jadi tugas kita buat jagain kamu" jawab Farhan

"Diah boleh minta satu permintaan" tanya Diah membuat mereka saling lirik

"Anak Ayah mau minta apa sayang" tanya Ayah

"Diah mau minta pulang please" pinta Diah

"Setelah di periksa sama dokter ya" jawab Ayah yang di balas anggukan dari Diah

"Lah kok di izinin Yah seharusnya kan Diah di rawat dulu biar semakin sehat kalo nanti Diah sakit lagi gimana" protes Gilang

"Iya Shandy juga setuju seharusnya kan Diah di rawat dulu minimal satu minggu" setuju Shandy

"Yang bener aja Bang, Diah udah sehat kok lagian Diah cuma pusing aja" cemberut Diah

"Rick panggilin dokter sana biar Diah bisa di periksa dan apa Diah udah boleh pulang atau belum" suruh Farhan

"Siap Bang" jawab Ricky yang langsung pergi memangil dokter

"Makasih Bang" ucap Diah yang di balas senyum dari Farhan

"Han / Bang " protes Shandy dan Gilang

"Udah diem aja" perintah Farhan membuat Shandy dan Gilang kompak menghela nafas

"Ada apa Yah" tanya Farhan saat melihat raut wajah Ayah berubah setelah menerima pesan

"Ada masalah kantor Yah kalo emang ada Ayah urus aja urusannya biar Diah kita yang jaga" lanjut Farhan

"Iya Yah kan ada Abang yang bakal jagain Diah" setuju Diah

"Tidak usah menurut Ayah kalian lebih penting dari pada urusan lain" tolak Ayah

"Yah kalo pekerjaan Ayah nggak langsung di urus nanti makin panjang jadi Ayah pergi aja ya" bujuk Shandy

"Ya sudah tapi jangan lupa jagain Diah" perintah Ayah

"Selalu" kompak Farhan, Shandy dan Gilang

"Cepat sembuh ya anak Ayah" ucap Ayah sambil mengelus lembut rambut Diah

"Iya Yah" jawab Diah sambil mengulas senyum

"Ayah pergi dulu" pamit Ayah

"Iya Yah" kompak Farhan, Shandy, Gilang dan Diah

"Yah" panggil Gilang saat Ayah di dekat pintu

"Ada apa" tanya Ayah

"Jangan lupa oleh-oleh nya" jawab Gilang

"Iya" jawab Ayah sebelum pergi

"Ada-ada aja lo Lang Lang" ucap Shandy geleng-geleng

"Suka-suka gue dong" jawab Gilang

"Bagi ya" ucap Shandy

"Ye akhirnya minta bagi juga kan"

"Ya elah pelit amat lu sama Abang sendiri"

"Ya udah iya" pasrah Gilang

"Nah gitu dong jadi Adek tuh gak usah pelit amat sama Abang sendiri"

"Iya iya" lesu Gilang

Farhan dan Diah mereka berdua hanya geleng-geleng saja dan sesekali tertawa melihat tingkah Shandy dan Gilang dan tanpa mereka sadari di luar sana ada seseorang yang memperhatikan mereka lewat jendela dengan tatapan sedih

'Gue juga mau ikut di posisi itu, apa kalian ada yang ingat gue.' batinnya bermonolog sebelum pergi meninggalkan ruangan itu

Garis cintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang