garis cinta

27 7 0
                                    

#GARIS_CINTA

#PART_10




Keluarga Kusuma

"Coba jelaskan gimana caranya sampai ada peneror di rumah kalo kalian sigap, jelaskan!" ucap Farhan dengan nada tinggi

"Maaf Den" maaf pekerja rumah itu

"Maaf, maaf dan maaf terus yang kalian layangkan kalian gak mikir apa? Gimana kalo ular itu sampai masuk rumah dan samapi matok orang? Dan gimana ceritanya sampai ada teror berkali-kali dalam sehari"

Farhan merasa tak habis pikir, kenapa bisa pekerja rumah ini malah membela diri dengan beribu penjelasan, benar-benar mengesalkan.

"Udah Bang, namanya juga manusia meskipun kita udah sigap dalam segala hal tapi kita nggak tau gimana jalannya" ucap Ricky

"Iya gue tau, tapi gue mau mereka tuh ngaku salah bukan nya malah ngebela diri sendiri gitu" jawab Farhan yang di balas anggukan iya dari Ricky

"Bang Han" panggil Gilang membuat Farhan langsung mendekat kearah Gilang di ikuti Ricky

"Gimana" tanya Farhan

"Gak ada bukti sama sekali Bang padahal  gue sama Bang Sen udah periksa secara detail" ucap Gilang yang tadi di suruh Farhan memeriksa CCTV bersama Shandy

"Kek nya peneror itu udah tau dimana letak CCTV di rumah kita deh Han" ucap Shandy

"Maksudnya orang dalem" tanya Farhan yang di angguki Shandy

"Siapa di sana" teriak Gilang yang melihat seseorang dan langsung berlari mengejar seseorang yang mencurigakan tadi dan tanpa pikir panjang Farhan, Shandy dan Ricky langsung mengikuti Gilang

**

"Bunda ini minum dulu biar Bunda tenang" ucap Amel sambil memberikan gelas yang berisi air putih dan langsung di terima oleh Bunda

Amel  kembali mengambil gelas itu dari Bunda saat Bunda selesai minum, Amel meletakan gelas itu di atas meja.

"Bunda, Bunda harus tenang pasti Ayah, Mas Farhan, Shandy, Gilang, Ricky dan yang lain bakal nangkap peneror itu" ucap Fina

"Iya Bun tenang aja ya! Dan sebaiknya sekarang Bunda istirahat dan jangan pikirin semuanya nanti Bunda sakit" ucap Melda

"Iya" jawab Bunda

"Kak kira-kira siapa peneror itu dan apa motif orang itu" tanya Reyna sedikit berbisik

"Kita bahas di luar aja biar Bunda gak denger" ucap Fina

***

Cafe

Sudah menjadi kegiatan rutin bagi Fenly, Fajri, Fiki dan Zweitson jika pulang sekolah langsung mampir ke Cafe.

"Kayak biasa nya Mbak" jawab Fajri menjawab pertanyaan waiters

"Baik Mas silahkan di tunggu pesanannya" jawab Waiters yang di angguki Fajri

"Kok gue gak liat Bang Lang ya, kan biasanya Bang Lang ada di cafe jam segini." ucap Fiki

"Bener banget gue juga gak liat, dan biasanya Bang Lang bakal nyamperin kita." sahut Zweitson

"Mungkin Bang Lang ngampus" ucap Fenly

"Ini pesanannya silahkan di nikmati Mas" ucap Waiters yang di jawab iya dari Fajri

"Saya permisi Mas" pamit waiters yang di angguki Fajri

Fenly, Fajri, Fiki dan Zweitson langsung menikmati pesanan mereka sambil mengobrol santai sampai manik mata mereka menangkap seseorang yang mereka kenali

Garis cintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang