garis cinta(part 61)

14 5 0
                                    

#GARIS_CINTA

#PART_61

*Sorry Typo 🙏🙏🙏

Diah berjalan menelusuri koridor dan ingin berjalan menuju lapangan karena kelasnya sedang melakukan pelajaran olahraga.

"Lo ngapain disini sendirian emang lo nggak takut kalo sampe ada hantu?"tanya Fenly yang langsung merangkul Diah membuat Diah langsung melepaskan rangkulan Fenly.

"Lo nyebelin banget sih," kesal Diah.

"Bentar," ucap Fenly membuat Diah mengerenyitkan bingung.

"Tali sepatu lo lepas kalo nggak di ikat dengan benar entar lo jatuh," ucap Fenly yang langsung berjongkok untuk mengikat tali sepatu Diah membuat Diah tersenyum. Tapi, saat Fenly mulai berdiri dan melihat kearah nya membuat Diah merubah ekspresi nya.

"Thanks," ucap Diah sebelum melangkah meninggalkan Fenly.

"Yank aku tau maksud kamu deketin tuh cewek," ucap seseorang yang tak lain adalah Bella membuat Fenly langsung melihat pada Bella dengan penuh pertanyaan.

"Kamu jadiin dia taruhan kan? nggak cuma kamu. Tapi, yang lain juga kan?" ucap Bella sambil tersenyum sulit diartikan.

"Mau lo apa?" tanya Fenly yang begitu paham maksud dari Bella.

Bella gadis itu langsung melingkarkan tangannya pada lengan Fenly dan menyender. "Yang buat aku nggak bisa lepasin kamu ya karena ini! kamu itu cepat paham apa maksud aku."

"To the poin," ucap Fenly tak suka basa-basi.

"Aku mau kamu bersikap kayak dulu lagi," ucap Bella.

"Nggak gue nggak mau," tolak Fenly.

"Ya udah kalo nggak mau aku bakal bilang ke Diah semuanya," ancam Bella yang ingin melangkah pergi.namun, langsung ditahan oleh Fenly.

"Oke sesuai kemauan lo," pasrah Fenly.

"Aa thanks sayang," senang Bella.

***

"Aduh kok kepala gue pusing banget sih?" Alun langsung memegangi kepalanya yang terasa sangat sakit.

"Sebenarnya kenapa sih akhir-akhir ini gue selalu aja kayak gini? sebenarnya apa yang terjadi sama gue," lanjut Alun yang terus memejamkan matanya saat pandanganya seakan berkunang-kunang.

"Alun lo kenapa?"tanya Diah. sebenarnya tadi Diah ingin mengambil sesuatu dikelas dan ia tak sengaja melihat Alun kesakitan.

"Pergi dari sini gue nggak mau liat lo dan nggak usah sok perhatian!"bentak Alun membuat Diah tersentak.

"Lun," lirih Diah.

"Pergi!"bentak Alun.

"Alun lo kenapa?"pertanyaan itu berasal dari Mutiara dan Yanti.

"Gue nggak papa," jawab Alun.

"Biar kita bawa lo ke UKS ya," tawar Yanti yang dibalas gelengan dari Alun.

"Udah ya nggak uda penolakan pokonya lo harus ikut kita ke UKS," ucap Mutiara no debat.

"Oke," pasrah Alun yang langsung melangkah bersama kedua sahabatnya dan sebelumnya Yanti dan Mutiara sempat tersenyum kearah Diah seakan mengisyaratkan tenang aja.

Diah gadis itu langsung terduduk di bangku sambil menangkup wajahnya dalam lipatan tangan dan langsung mendongak saat sebuah tangan mengelus pundaknya.

"Gue paham sama perasaan lo Diah lo yang sabar ya," ucap Reyhan yang dibalas senyum pilu dari Diah.

"Gue yakin suatu saat nanti lo sama Alun bakal baikan lagi kayak dulu lo yang sabar ya," ucap Reyhan yang dibalas anggukan singkat dari Diah.

'Maafin gue Diah ... ini semua gara-gara gue, gue nggak bermaksud nyakitin perasaan lo,' batin Reyhan penuh penyesalan.

***

"S*4l dari mana mereka tau sama rencana kita," kesal Fenly sambil menendang pintu rooftop.

"Padahal nggak ada satupun bukti yang tertinggal. Tapi, dari mana mereka tau," ujar Fajri.

"Bukti maksudnya?"tanya Zweitson tak paham.

"Lo nggak lupakan Son kalo kita ngerncanain itu semua di perpustakaan dan perpustakaan itu ada CCTV," jelas Fiki.

"Lah siapa tau mereka tau dari CCTV perpustakaan," ucap Kenzo.

"Gue sama Fajri sempat ngapus semuanya," jawab Fiki.

"Tunggu-tunggu kenapa kalian harus frustasi kan seharusnya kalian bersikap biasa-biasa aja lagian kalo ketahuan ya udah atau kalian beneran suka sama mereka?"ujar Kenzo penuh selidik.

"Nggak gue bersikap biasa aja kok," ucap Fajri kembali merubah ekspresi nya meskipun itu percuma. Iya percuma karena Fajri beneran menjatuhkan hatinya pada Alun.

"Gue ... gue cuma takut keluarga Kusuma tau," elak Fenly.

"Gue juga biasa-biasa aja," sahut Fiki.

"Kalo gue emang suka sama Yanti," jujur Zweitson.

Kenzo cowok itu hanya mengangguk pertanda mengerti, iya mengerti jika Fenly, Fajri dan Fiki berbohong.

Garis cintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang