chapter 34

855 120 25
                                    

Vote dan komen
Happy reading

•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

" Lan Zhan...apa yibo baik-baik saja jika-

" Wei Ying"

" Aiyaa Lan zhaan iya iyaa...aku hanya takut... bagaimana perkiraan mu tak sesuai dengan kenyataan? Bagiamana jika xiao melakukan hal yang-

" Wei Ying...aku tau...ini hanya sebentar...hanya sampai 'dia' pergi." Wangji menghela nafas berat " setidaknya xiao bukan bagian dari musuh kita, Wei Ying. Yibo akan aman."

" Iyaa...itu menurut mu...tapi bagaimana dengan..."

Wuxian menghentikan perkataan nya  dan tampak ragu untuk mengatakan kelanjutan nya hingga hal itu tak luput dari mata Wangji yang tajam.

" Hm?" Dengan penuh kasih sayang Wangji memberikan kekuatan pada istrinya untuk tetap melanjutkan.

" Bagaimana dengan yibo? Fisik nya mungkin aman tapi hatinya? Perasaan nya pada xiao bungsu itu akan terus berkembang Lan zhan. Kau lihat, dia apel kesana setiap pagi. Aku takut bayi ku akan patah hati, dan kecewa."

" Wei Ying, jangan bersedih. A-aku...."
Wangji terdiam, bahkan dia pun tak tahu bagaimana menjawab soalan ini. Benar, jika anaknya jatuh cinta lalu bertepuk sebelah tangan? Apa yang akan terjadi? Dia akan sakit, patah hati itu sangat menyakitkan, Wangji sudah pernah merasakan nya.

" Lan Zhan...kenapa kalian lama sekali....hanya untuk membunuh hama itu? Jangan mencari lagi...biarkan benda itu menghilang dan bunuh mereka diam-diam agar kita damai sedamai-damainya." Wuxian menegakkan tubuhnya dan naik kepangkuan suaminya, menatap langsung mata emas Wangji.

" Wei Ying, benda itu berharga. Bagi keluarga kita dan keturunan Lan, aku ingin yibo memiliki nya untuk penerus berikut nya."

" Huh? Penerus? Bagaimana jika anak yibo tak bisa mewarisi marga Lan melainkan marga keluarga lain,Lan Zhan? Maksud ku, jika jodohnya pria bagaimana?" Wuxian bertanya dengan cemas, takut suaminya tercinta dengan kebajikan yang luar biasa malah menginginkan menantu wanita.

" Wei Ying... tak masalah...jika marga cucu kita nanti bukan Lan, tapi setidaknya ia memiliki simbol Lan padanya, hanya untuk kenang-kenangan."

Wuxian mengernyit bingung, apa maksud suaminya dengan kenang-kenangan…?

" Mommy?"



•••




Setelah lama di rumah xiao, tanpa sungkan. Yibo baru memasuki kawasan Lan di siang harinya, tapi melihat mobil orang tuanya yang masih bertengger rapi di bagasi membuat nya semakin semangat...berlari menuju kamar atas milik orang tuanya dengan cepat.

Cklekk..

" Mommy? Daddy? Kalian tidak bekerja?" Yibo mengendap-endap khawatir jika rusuh orang tuanya akan terganggu. Lampu kamar masih mati, semua tirai tertutup sehingga cahaya matahari sedikit sulit memasuki kamar.

Srekk//

" Tidak...ibo mau apa kesini hmm?" Wangji orang yang baru saja membuka tirai jendela kamar.

" sudah rindu dengan mommy heh?" Sahut wuxian dari atas kasur dengan senyum menggoda.

" Is Daddy...anak sendiri juga, masih ditanya. Dan ibo nggak rindu mommy tuh" yibo balik menggoda wuxian dan langsung meloncat ke pelukan sang ibu di atas kasur dengan Wangji yang terbelalak kaget.

The Silly Kidnapper | ZHANYI [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang