chapter 40

873 114 26
                                    

Vote dan komen
Happy reading

•••••••••••••••••••••••••••••••••

" Zhan ge, kita dimana? Aku ingin pulang"



" Diamlah bo, aku juga tak tau kita dimna. Ini masih gelap"



Zhan menuntun yibo berjalan didepan, dengan meraba setiap pohon yang mereka lewati, bersyukur lah pada cahaya bulan yang menerangi sedikit perjalanan mereka.

pengejaran itu berlangsung 30 menit di tengah hutan belantara, malam yang semakin sunyi, hutan yang semakin menakutkan membuat para wen memutuskan untuk putar balik. Dan meninggalkan hutan secepatnya.

Begitu pula dengan 2 makhluk Adam kita yang masih saja terus berlari hingga terperosok ke dalam hutan bagian dalam.

" Zhan ge, yibo ngantuk....kapan kita akan berhenti?" Yibo berujar lelah dengan mata sayu hampir tertutup, matanya berat untuk dibuka, kakinya lelah untuk dibawa berjalan.

" Sampai kita menemukan tempat untuk berlindung. Kita tidak tau seberbahaya apa hutan ini" Zhan memegang tangan yibo erat, takut jika ia melepaskan nya maka yibo akan hilang di hutan yang gelap.

" Zhan ge...." Suara yibo mulai tak terdengar, tautan tangannya dan Zhan juga mulai memberat kebawah.

" Huhhh..." Zhan menghela nafas berat melihat yibo merosot dibawahnya, terduduk ditanah, Ia tau yibo lelah, mereka sama-sama berlari, jadi dengan tenaga yang tersisa, Zhan mengangkat yibo dalam gendongannya.

" Jam 2 pagi...hahh...semoga tak ada bintang buas yang terjaga...hahh...aku butuh air" Zhan hanya bisa berjalan pelan tertatih, yibo di belakang nya menambah beban untuk nya berjalan

" Yibo...aku tidak tau kenapa kau selalu merepotkan. Tapi anehnya aku menyukai nya, setiap kau membuatku untuk terus menjaga mu" Zhan tersenyum kecil melihat yibo yang sudah terkulai di bahu kanannya.

" Kau menyebalkan, sangat malah. Tapi aku senang mendengar semua celotehan tak berguna mu, kepolosan yang ku rasa tampak tidak nyata. Kau seperti tau segalanya yibo, keingintahuan mu tak sejalan dengan otak polosmu. " Zhan tertawa hambar mengingat sifat yibo yang diluar nalar, tapi mengingat siapa ibunya Zhan hanya bisa tersenyum.

" Maaf...maaf karena aku mengusir mu...aku juga kesal dengan semua keegoisan ku dengan menyembunyikan perasaan ku yang sudah lama ku bentengi, salahkan saudaramu yang membuat ku takut untuk menjalin hubungan lebih, keegoisan dan obsesinya membuat ku menutup diri, memang bodoh....tapi maaf membuat kita berada di situasi ini yibo...mungkin jika aku tak mengusir mu, hal ini tak akan terjadi" Hening, itulah yang ia rasakan, di tengah hutan berbicara sendirian. Mengungkapkan penyesalan hatinya seorang diri, jika yibo bangun maka Zhan juga tak akan mampu mencurahkan isi hatinya.

"aku takut menyakiti mu yibo" ingatan Zhan kembali pada kejadian mereka tadi pagi..."aku tau kau menyukai ku dan aku takut kau menyukai ku terlalu jauh, tak terbalas dan berujung obsesi seperti kakakmu. bahkan aku tak bisa keluar dari jeratan keraguanku sendiri....aku ingin kau menjauh tapi hati ku sudah terlanjur terenggut...aku takut melukai mu tapi nyatanya aku mungkin sudah melakukan nya."

" Yibo...kau penculik konyol ku yang berharga...kuharap kau mau menunggu ku...sampai aku memantapkan hatiku"



••••



" Hoaamm....ughhh.... selamat pagi duniaaa..."

" Ah punggung...remuk sekali...akhh"

Pagi yang cerah, burung berkicau kian ramainya. Di gubuk tua itu, terlihat dua anak Adam yang masih bergelung, ah tidak! Yang satu sudah terbangun, dan yang satu lagi masih bersandar pada dinding kayu

The Silly Kidnapper | ZHANYI [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang