chapter 19

1.2K 175 17
                                    

" Ayah....kalau bisa kau jangan memberikan hukuman yang berat....aku tak mau dia kenapa-kenapa "

" Siapa? kau masih mencemaskan temanmu itu? Ayolah Zhan berhenti bersikap lembut, dia menculikmu berarti ia memiliki niat buruk padamu"

" Yang Gege, jujur aku juga tak peduli dengan temanku, tapi aku lebih mengkhawatirkan bocah itu" ujar Zhan sendu.

" Bocah? Sikecil Lan? Apa kau juga sama dengan paman? Ah kenapa banyak sekali yang menyukai anak itu.." xukai yang sedari tadi hanya diam tenang memperhatikan perdebatan mereka kini juga ikut angkat bicara.

" Tidak...bukan begitu kai ge...dia sakit ketika terakhir aku melihat nya...jdi wajar dong jika aku khawatir dengan nya seperti ini.."

" Ya tidak wajar juga....dia posisinya adalah penculik. Orang yang menculikmu dan korban mana yang mau mengkhawatirkan pelakunya seperti dirimu ini!" Jawab xukai. Ia terkekeh melihat gelagat bingung dan malu adiknya ketika ia menyadari kesalahannya.

Selanjutnya hanya terdengar candaan di rumah itu, yang mana xukai dengan godaannya dan xiao Zhan yang menanggapi malu-malu ucapan kakaknya. Semua tersenyum seperti tak terjadi apa-apa, jichong sebagai kepala keluarga tentu sibuk dengan laptop nya dengan sekali-kali melihat mereka dengan senyuman tipisnya.

" Persiapkan stamina kalian untuk besok, karena kita akan ke mansion lan mengurus masalah ini. Jangan masukkan perasaan didalamnya karena itu hanya akan membuatmu terlihat lemah" hongyi sang ibunda memberi petuah. Ia baru saja selesai memberi pengertian pada adiknya yang tiba-tiba bebal itu, heran sudah tua masih saja kekanakan.

" Baik ibu!!" " Oke sayang!!
Jawab semuanya serempak dan masuk kamar masing-masing.

***

" Daddy.....jangan marah lagi....Kuan Gege kan sudah minta maaf....paman ayao kenapa diam saja? Ayo katakan sesuatu...Daddy memukul nya terlalu banyak..." Ucap yibo yang berusaha menahan tangisnya.

Ia baru keluar dari kamar nya setelah dirasa badannya sudah rada baikan, tapi pemandangan yang disuguhkan pertama ia turun adalah dengan haikuan dan kedua temannya yang tengah di menjalani hukuman.

" Daddy! Jika Kuan Gege dihukum, seharusnya yibo juga mendapat hukuman yang sama! Yibo juga terlibat!!!" Teriak yibo yang ngilu mendengar setiap cambukan yang mengenai mereka bertiga, Yubin dan Jili juga mendapat hukuman tapi lebih sedikit dari yang haikuan dapatkan.

Wangji berhenti dari kegiatannya, ia menatap putra nya tajam. Ia sungguh tak akan tega mencambuk darah dagingnya sendiri terlebih ia tahu anaknya juga memiliki tubuh yang lemah. Untunglah haikuan dengan rela hati menggantikan hitungan, dan membuat yibo terbebas dari hukuman tapi dengan bodohnya orang yang ia lindungi malah menginginkan hukuman itu.

" Yibo, Gege kuat! Kau tenang saja, kau selalu bilang aku pahlawan mu kan? Jadi jangan menangis, ini sudah tugasku untuk menjagamu...jika kau terus me-nangis maka kau tak menyayangi....ku" ucap haikuan berusaha menetralkan suaranya, sungguh sesak itu sudah ia rasakan, ia telah melanggar banyak aturan hingga total 50 cambukan harus ia tanggung, dengan milik yibo sebanyak 20 cambukan.

" Hiks....hiks...yibo tidak nangis....hiks....air nya keluar begitu saja....yibo tidak nangis Gege...." Isakan itu akhirnya keluar, ia yang berkata tidak menangis nyatanya mengeluarkan air mata paling banyak, di sambut dengan pelukan hangat ibunya ia masih sesegukan. " Mommy...yibo salah...maafin yiboo....jangan hukum Gege lagi..."

"Sayang ini hanya sebentar....Kuan gege mu akan baik-baik saja,hmm" tenang ayao dengan suara lembut nya, ia mengusap lembut rambut yibo yang berada di pelukan ibunya itu.

Skip pagi//

Pagi yang menyeramkan telah dimulai, dengan mendung menambah Rana suram yang membentang. Dua keluarga tengah melangsungkan perundingan yang telah di canangkan beberapa menit yang lalu.

The Silly Kidnapper | ZHANYI [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang