Keesokan harinya di jakarta, Luna atau bunda dari airin, kalila dan anna baru saja sampai di rumah pada waktu dini hari yaitu pukul 02.00. Sebelum istirahat, luna menyempatkan terlebih dahulu untuk mengecek kedua anaknya di kamar masing-masing dan ternyata sudah pada tidur.
Luna lalu masuk ke kamarnya dan bersih-bersih. Sebelum tidur, dia memeriksa hp yang sudah beberapa hari ini dia tidak buka, dan betapa kagetnya dia melihat beberapa pesan dan misscall dari anak bungsunya. Penyesalan dan perasaan tidak enak muncul di hati luna ketika melihat pesan dari anna. Luna memutuskan untuk menghubungi anak bungsunya itu besok dikarenakan dia sedang tidak enak badan dan capek
• • •
Di pagi hari, semua melakukan aktivitas seperti biasa dimarenakan ini masih hari weekday. Airin yang sudah siap untuk pergi ke rumah sakit lalu keluar kamar dan turun ke bawah untuk sarapan di meja makan seperti biasa.
Saat sampai meja makan, dia cukup kaget karena banyak makanan yang biasa bundanya masak, lalu airin jalan ke dapur dan melihat bundanya sedang menyiapkan jus jeruk. Airin yang senang melihat bundanya pun segera menghampiri dan memeluk bunda nya dari belakang.
"good morning bunda" ucap airin sambil menyandarkan kepalanya di punggung sang bunda.
Luna yang kaget gara-gara airin yang tiba-tiba datang dan memelik dirinya pun sedikit terperanjat, "ya ampun ka, kamu tuh ngagetin bunda aja sihhh".
"Hehehe maaf bunda, aku kangen bunda aja udah lama ga ketemu" ucap airin sambil melepaskan pelukanya.
"udah ayok kita sarapan, tolong bawain jus nya ke meja, bunda mau beresin ini dulu sebentar" ucap luna sambil menyerahkan jus jeruk kepada airin.
"aye aye captain" kata airin dan segera membawa jus nya ke meja.
Disaat airin dan luna membereskan keperluan untuk sarapan, kalila datang dari atas dan sudah siap untuk ke rumah sakit. Kalila langsung duduk di meja makan dengan bingung karena melihat banyak makanan yang tidak asing olehnya.
"kak, siapa yang masak" ucap kalila bertanya kepada airin. Sebelum airin menjawab, datang lah luna dari arah dapur.
"bunda dong yang masak" balas luna kepada anak keduanya, lalu mengelus rambut kalila dan duduk di kursi sebrang nya.
Kalila yang ingat bahwa adik bungsunya alias anna kemarin sedih gara-gara bundanya pun sekarang dia menjadi sedikit tidak mood melihat bundanya.Kalila melirik sekilas airin dan luna secara bergantian, kalila menampilkan senyum seadanya kepada luna tanpa mengucapkan sepatah katapun lagi.
Kalila segera mengambil sedikit makanan, dan makan dengan tenang tanpa menghiraukan kedua manusia yang ada di meja makan.
Luna yang merasa aneh dengan anak keduanya pun segera melirik ke arah airin, airin paham apa yang yang ada di pikiran bundanya dan airin pun paham kenapa kalila bersikap seperti ini.
Walaupun kalila dan anna sering mengejek dan berantem, tapi kalila adalah orang yang paling protectif terhadap adik bungsunya itu. Kalila paling tidak suka ada yang membuat adiknya nangis apalagi sakit.
Airin dan luna pun menyusul kalila untuk menyantap sarapan nya.
Kalila pun selesai makan dan berdiri bersiap untuk ke rumah sakit.
"kak air, bunda aku duluan ya mau ada urusan dulu" ucap kalila pamit kepada keduanya tanpa mencium pipi terlebih dahulu dan membuat luna semakin terheran. Di keluarga ini mencium pipi adalah suatu tradisi yang biasa dilakukan.
Sebelum keluar rumah, kalila membalikan badannya dan melihat sang bunda dengan tatapan datar, "bunda jangan lupa kabarin anak bungsunya" ucap kalila lalu pergi begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sister's
Teen FictionSebuah cerita tentang kehidupan 3 kakak beradik yang saling menyayangi satu sama lain.