Anna sedang berada di perjalanan untuk ke rumah sakit, seperti biasa dia mampir dulu ke kedai coffee favoritnya sekalian membeli sarapan karena tadi di apartement nya dia dan jessica tidak sarapan. Jessica sendiri sudah berada di rumah sakit sejam jam 7 pagi karena akan ada inspeksi dadakan dari pusat.
Anna sudah sampai di rumah sakit, pada saat dia sedang berjalan di basement mobil tiba-tiba dia merasakan dada kirinya berdenyut kencang, anna pun refleks melepaskan minuman yang sedari dia pegang lalu meremas dada kirinya.
"shhh astaga jangan sekarang" anna memukul-mukul dadanya keras.
Dia sudah tidak tahan dengan sakit nya, anna sudah tidak tahan dan menjatuhkan dirinya ke lantai. Anna berjongkok dan masih mencoba untuk mempertahankan kesadarannya. Dia merogoh ponsel nya dan mencoba untuk menelpon kalila tapi tidak di angkat. Dia sudah pasrah, ditambah kondisi basement yang masih sepi.
Anna menyenderkan badannya ke mobil yang ada di sebelahnya sambil terus meremas dadanya, saat kesadaranya sudah hampir hilang dia mendengar suara mobil entah itu mobil siapa dia harap orang tersebut menolongnya.
Jevan POV
Jevan baru saja sampai di rumah sakit dan segera memarkirkan mobil nya di basement, saat dia sedang mencari parkiran yang pas tiba-tiba dia melihat perempuan yang sangat dia kenal sedang berjokok dan tidak lama kemudian perempuan tersebut jatuh tidak sadarkan diri.
Jevan buru-buru untuk keluar mobil dan menghampirinya.
"An anna astaga, bangun an hey" ujarnya panik sambil terus menepuk pelan pipi anna.
Dirasa tidak ada perkembangan dengan anna, jevan segera mengangkat tubuh anna dan lari untuk ke UGD "tuhan selamatkan dia".
Jevan tidak peduli dengan orang-orang yang dia tabrak, tujuan utamannya yaitu menyelamatkan anna.
Kemudian dia menidurkan anna di brankar ugd dan kebetulan sekali ada kalila dan juga luna yang sedang berjaga hari ini.
Jevan POV end
Luna yang dari jauh sudah melihat jevan sedikit berlari pun dia sedikit mengernyitkan dahinya untuk melihat siapa yang sedang di gendong oleh jevan. Setelah jevan mendekat dan meletakan orang yang sedari tadi di gendong nya, luna membulatkan matanya karena ternyata orang tersebut adalah anna, dan dia segera menghampirinya.
"Adek, bangun sayang ini bunda jangan buat bunda khawatir" luna menepuk nepuk pipi anna.
Kalila yang melihat anna pun sedikit panik dan segera mengecek tanda vital adiknya dan dia sedikit tenang kala tanda vital anna normal saja.
"Adek nya kakak kuat, yuk bangun dek"
Tidak lama kemudian anna pun membuka matanya secara perlahan, anna menatap sekelilingnya dan menemukan luna, kalila dan jevan. Dia tidak mengeluarkan sepatah katapun dan hanya menatap bundanya dengan mata berkaca-kaca.
Luna yang semakin khawatir karena anna tidak mengelurkan suara pun segera membalas tatapan anna dan menggenggam tangannya "adek, ada yang sakit ? Bilang sama bunda biar bunda obatin".
Anna yang mendengar pertanyaan itupun segera menggelengkan kepalanya bertanda dia tidak merasakan sakit untuk sekarang.
"Adek mau apa ? Bilang sama bunda"
"Peluk" ucap anna singkat, lalu luna pun segera memeluk anak bungsunya.
Anna membalas pelukan bundanya dan menatap kalila yang berada sedari tadi melihatnya. Anna menjulurkan tangannya dan menggengam tangan kalila lalu mengelus punggung tangannya dengan jari nya, dia tau kakanya itu sedang khawatir padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sister's
Teen FictionSebuah cerita tentang kehidupan 3 kakak beradik yang saling menyayangi satu sama lain.